Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pecat Kapolsek, IPW : Kapolda Jawa Timur Jangan Lebay

BCR/RN/Doni | Senin, 25 Mei 2020
Pecat Kapolsek, IPW : Kapolda Jawa Timur Jangan Lebay
Ilustrasi
-

RADAR NONSTOP - Indonesia Police Watch (IPW) menilai pemecatan yang dilakukan Kapolda Jawa Timur,  Irjen Muhammad Fadil, terhadap Kapolsek Gubeng, Surabaya, Kompol Naufil Hartono dinilai berlebihan.

Presidium IPW, Neta S Pane dalam keterangan tertulis yang diterima Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group) menyampaikan, Kapolda Jawa Timur Irjen Muhammad Fadil, jangan lebay atau berlebihan menindak Kapolsek Gubeng, Kompol Naufil Hartono.

Menurut Neta, Kompol Naufil Hartono tertidur saat tengah digelar rapat penanganan Covid-19 di Surabaya, pada Jumat (22/5/2020) lalu.

BERITA TERKAIT :
Blusukan ke RW 13, Kapolsek Metro Penjaringan Imbau Warga di Sisi Rel Kereta Api
Mutasi Jabatan Zaman Tri Adhianto Sudah Selektif, Yang Nyinyir Otaknya Dicuci Biar Bersih

"Pencopotan yang bersangkutan dari jabatannya sudah merupakan hukuman yang sangat berat, sehingga tidak perlu lagi diperiksa Propam dan dipermalukan sebagai pembunuhan karakternya," terang Neta S Pane, dalam rilis yang diterima Radarnonstop.co (Rakyat Merdeka Group), Senin (25/5/2020).

Neta menjelaskan, IPW melihat disepanjang pandemi Covid 19 dan sepanjang Ramadhan serta menjelang Lebaran, para Kapolsek lah yang paling berat tugasnya. 

Mereka (Kapolsek, red), kata Neta, menjadi ujung tombak Polri. Setidaknya, ada empat kerja berat para Kapolsek yang harus dihargai Kapolda Jatim. 

"Pertama, para Kapolsek harus pontang panting melakukan deteksi dini dan antisipasi maksimal agar penyebaran Covid 19 bisa dicegah dan diputus mata rantai penyebarannya," jelasnya.

Lanjut Neta, kedua, para Kapolsek yang bersiaga menjaga wilayahnya dengan maksimal pasca dibebaskannya ribuan napi oleh Menkumham. 

Ketiga, para Kapolsek bersiaga menjaga situasi Kamtibmas di wilayahnya saat Ramadhan dan menjelang Lebaran, terutama dengan banyaknya PHK dan industri yang tutup. 

Keempat, para Kapolsek yang menjadi ujung tombak untuk melakukan pagar betis agar arus mudik bisa dicegah sehingga penyebaran Covid 19 tidak meluas.

"Keempat tugas berat itu dilakukan para Kapolsek di tengah mereka harus melakukan ibadah puasa dan kekhawatiran terhadap dirinya terkena virus Covid 19. Dalam situasi seperti ini tentunya sangat manusiawi, jika ia tertidur saat rapat di ruangan AC, apalagi selama ini ia bertugas di lapangan yang bercuaca sangat panas,"urai Neta S Pane.

Kendati demikian, IPW berharap Kapolda Jatim bisa belajar dari sikap yang ditunjukkan Menhan Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus itu, sebut Neta, tampak santai mengerjai asisten pribadinya yang ketiduran di sela-sela rapat yang dipimpinnya. 

"Melihat asistennya tertidur Prabowo lantas duduk di sampingnya. Tak berselang lama, asistennya itu kemudian terbangun dan tampak kaget saat melihat Prabowo duduk persis di sampingnya," katanya.

Sambung Neta, Prabowo bukannya marah melihat peristiwa itu, tapi Prabowo hanya tertawa. Tidak ada arogansi yang muncul karena sebagai pimpinan Prabowo menyadari bahwa tugas yang diemban asistennya itu cukup berat, sehingga sangat manusiawi yang bersangkutan tertidur. 

Untuk itu IPW berharap tindakan yang dilakukan Kapolda Jatim terhadap Kapolsek Gubeng jangan lebay. Pencopotan jabatan terhadap dirinya sudah sangat berat. 

Bagaimanapun tindakan tegas terhadap anak buah harus tetap terukur dan sebagai atasan harus mau mengukur serta menghargai anak buahnya yang sudah bekerja keras untuk menjadikan Polri yang promoter di tengah pademi Covid 19.

#IPW   #Kapolsek   #Mutasi