RADAR NONSTOP - Sadar dan patuhlah wahai warga ibu kota. Sebab, sebaran Corona di DKI yang sebelumnya turun kembali naik.
Saat ini garda terdepan melawan virus mematikan dari Wuhan, China itu adalah tim medis. Sebab, usulan karantina wilayah tidak diperbolehkan oleh pemerintah pusat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa tenaga medis merupakan garda terakhir dalam memerangi virus Corona (COVID-19). Sedangkan garda terdepannya adalah karantina wajah.
BERITA TERKAIT :"Tenaga medis harus dieman-eman, karena dia pertahanan terakhir kita. Pertahanan pertama kita, karena kita tidak boleh karantina wilayah jadi kita karantina wajah," kata Anies dalam video yang disiarkan kanal YouTuber Pemprov DKI, Rabu (6/5/2020).
Menurut Anies, karantina wajah adalah salah satu cara untuk menekan laju penyebaran virus Corona. Anies mengatakan, masker selama ini memiliki efek yang besar dalam mencegah penularan.
"Karena kami menduga salah satu efek paling besar terhadap pengendalian di Jakarta adalah masker. Masker itu punya efek yang sangat besar, karena transmisi virus nya itu menjadi terkendali," tuturnya.
Selain itu, Anies juga meminta warga untuk mengurangi kegiatan di luar rumah. Dia meminta warga untuk selalu menjaga jarak.
"Kita ini harus serius mengurangi kegiatan yang bersifat fisik langsung tapi kegiatan jarak jauh," pungkas Anies.
Diketahui, saat ini ada 2.194 pasien positif jalani perawatan di rumah sakit, sedangkan yang menjalani isolasi mandiri sebanhak 1.382 pasien.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari memaparkan, sebanyak 713 orang dinyatakan telah sembuh, dari total 4.709 orang kasus positif, dengan jumlah pasien meninggal sebanyak 420 orang.
“2.194 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan, 1.382 orang melakukan self isolation di rumah,” kata Dwi melalui keterangan tertulisnya, Rabu (6/5/2020).
Secara kumulatif pemeriksaan PCR yang telah dilakukan di DKI Jakarta sampai dengan 5 Mei 2020 sebanyak 67.910 sample. Sedangkan, untuk tes PCR per tanggal 5 Mei 2020 saja dilakukan pada 2.655 orang, dengan hasil 182 orang positif dan 2.473 orang negatif.
Dwi menjelaskan pasien dapat dites beberapa kali selama periode perawatan. Dia juga mengatakan rapid test digelar di lima kota dan satu kabupaten.
Total sebanyak 82.269 orang telah menjalani rapid test, dengan persentase positif Covid-19 sebesar 4 persen. Rinciannya, 3.117 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dan 79.152 orang dinyatakan negatif.