Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Nasib PNS DKI Disaat Corona, TKD Terancam Dipangkas Dan Cicilan Numpuk Di Bank 

NS/RN | Rabu, 06 Mei 2020
Nasib PNS DKI Disaat Corona, TKD Terancam Dipangkas Dan Cicilan Numpuk Di Bank 
Ilustrasi Gedung Balaikota DKI Jakarta.
-

RADAR NONSTOP - Pemprov DKI Jakarta terus melakukan pemangkasan anggaran APBD 2020. Bahkan, kabar beredar tunjangan daerah atau TKD PNS bakal kena pangkas.

DKI kabarnya membutuhkan dana Rp24,19 triliun untuk penanganan Corona. Kemudian, anggaran yang biasa digunakan untuk gaji dan tunjangan PNS ini dipangkas menjadi Rp 5,05 triliun.

"Wah kacau mas. Kalau TKD kena mana cicilan di bank banyak lagi," keluh PNS DKI di Jakarta Utara yang namanya enggan disebutkan, Rabu (6/5). 

BERITA TERKAIT :
Kabar Gembira dari Mendagri, 75 Ribu Satpol PP Berpeluang Jadi PNS
Ada 225.000 Peluang Jadi PNS Penempatan IKN

TKD kata dia menjadi tumpuhan hidup para PNS DKI. "Kita cicil rumah dan kendaraan ya dari hasil TKD. Kalau dipotong bisa kacau dah," ungkapnya. 

Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Mochamad Ardian Noevrianto mengatakan, penyebab memangkas sebagian anggaran adalah merebaknya virus corona atau Covid-19.

Dia mengatakan bahwa corona telah membuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) DKI menurun drastis. Akhirnya APBD harus mengalami penyesuaian.

"Belanja Pegawai semula Rp24,19 triiun menjadi Rp 19,14 triliun," ujarnya kepada wartawan, Selasa (5/5/2020).

Lebih lanjut, ia mengatakan pemangkasan lainnya juga terjadi pada dana untuk belanja barang/jasa yang berjumlah Rp 23,67 triliun. Ia menyatakan lebih dari setengah nilainya dipotong, yakni sebesar 12,45 triliun.

Kemudian, anggaran yang dipangkas adalah untuk belanja modal dari Rp 16,08 triliun menjadi 500 miliar.

"Terakhir belanja lainnya semula Rp 28,89 triliun menjadi Rp 4,89 triliun," jelasnya.

Menurutnya, pemangkasan ini, tak hanya untuk penyesuaian PAD saja. Namun, ada juga dana yang dialihkan sebesar Rp10,77 triliun untuk penanganan corona di ibu kota.

Rincirnya, Rp 2,67 triliun untuk penanganan bidang kesehatan, Rp 7,6 triliun untuk jaring pengaman sosial, dan Rp 500 miliar untuk penanganan dampak ekonomi.