RADAR NONSTOP - Aksi protes kreatif dilakukan tenaga medis. Para dokter di Jerman rela foto bugil lantaran kurangnya alat pelindung diri (APD) yang dibutuhkan melawan pandemi virus Corona (COVID-19).
Dalam foto-foto orang, sejumlah tenaga medis berpose bugil atau tanpa pakaian. Situs bernama 'Blanke Bedenken' itu menunjukkan foto-foto orang-orang dari Jerman yang berpose bugil.
Dalam foto beberapa orang menutupi sebagian tubuhnya dengan perlengkapan medis, kertas kerja dan benda-benda lain seperti stetoskop, kerangka anatomi hingga tisu toilet.
BERITA TERKAIT :"Kami adalah dokter Anda. Untuk bisa merawat Anda secara aman, kami membutuhkan alat pelindung. Ketika kami kehabisan alat yang kami miliki, kami terlihat seperti ini," tulis situs tersebut.
Dengan merajalelanya virus Corona secara global, para tenaga medis yang ada di garis depan di berbagai negara telah memperingatkan kekurangan APD.
"Kami semuanya rentan. Praktik medis membutuhkan lebih banyak dukungan dari politik," imbuh situs Blanke Bedenken itu.
Hingga berita ini diturunkan belum ada klarifikasi dari pihak pemerintah Jerman. Tidak diketahui juga secara jelas soal institusi atau lembaga pemerintah yang mana yang mereka pandang bertanggung jawab atas kekurangan APD.
"Karena meningkatnya penularan COVID-19 secara cepat di dunia, permintaan pasokan medis seperti sarung tangan, masker pernapasan, pakaian pelindung dan ventilator meningkat. Ini memicu kekurangan pasokan di seluruh dunia," sebut juru bicara Kementerian Kesehatan Jerman dalam pernyataan kepada CNN.
"Bekerja sama dengan penyedia logistik Jerman, Kementerian Kesehatan Federal mengatur distribusi pasokan medis untuk Asosiasi Asuransi Kesehatan Wajib untuk Dokter dan negara-negara bagian federal. Akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan Federal telah menyalurkan sekitar 133 juta masker pelindung," imbuhnya.
Pada Senin ((27/4) waktu setempat, Jerman menerima pengiriman 10 juta masker dari China. Dua penerbangan lainnya yang di-charter militer Jerman diperkirakan akan membawa 15 juta masker pelindung lainnya.