RADAR NONSTOP - Perantau di Jakarta mulai teriak. Mereka sudah kehabisan duit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Jatno, perantau asal Banyumas, Jateng ini mengaku, dirinya terpaksa jual HP lantaran harus membayar kontrakan. "Saya kuli bangunan sudah tak kerja selama tiga minggu. Dan tak ada uang buat bayar kontrakan," ungkapnya saat ditemui di kawasan Kembangan Utara, Jakbar, Selasa (28/4) malam.
Kontrakan satu petak kata dia, harus dibayar per bulan Rp 750 ribu. "Belum biaya makan di warung. Saya di kontrakan tiga orang," keluhnya.
BERITA TERKAIT :Jatno mengaku, dirinya harus pulang kampung lantaran sudah tidak bisa lagi bertahan hidup di Jakarta. "Daripada mati kelaparan lebih baik pulang kampung. Karena tidak ada proyek lagi," bebernya.
Hal senada diucapkan Rudi. Perantau ber KTP Jawa Timur ini mengaku, dia sudah terlilit hutang di warung. "Gimana lagi, untung saja warung masih percaya mau dihutangin makan," keluh tukang kayu di proyek ini.