Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Langgar PSBB

Sudah 331 Meninggal, Banyak Orang Luar Masuk DKI Gak Pakai Masker 

NS/RN | Sabtu, 25 April 2020
Sudah 331 Meninggal, Banyak Orang Luar Masuk DKI Gak Pakai Masker 
Ilustrasi PSBB DKI Jakarta.
-

RADAR NONSTOP - Jakarta masih menjadi pusat penularan Corona terbesar di Indonesia. Hingga Sabtu (25/4) dini hari, tercatat ada 331 yang meninggal. 

Data dari covid.jakarta.go.id, jumlah pasien positif sudah tembus 3.605. 327 sembuh dan 1.988 dirawat serta 959 isolasi mandiri. Tragisnya, banyak warga yang masih belum patuh terhadap pembatasan sosial berskala besar (PSBB). 

Bahkan, warga dari luar Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) melintas di ruas jalan ibukota tanpa masker. Data dari Polda Metro Jaya telah mengeluarkan 29.000 surat teguran bagi pengguna jalan yang melanggar di Jabodetabek. 

BERITA TERKAIT :
Jakarta Bukan Ibu Kota Dan Kini Jadi DKJ, Simbol DKI Segera Dicopot 
H-4 Lebaran, Jabodetabek Kosong Dan Bebas Macet, 5,2 Juta Warga Mudik Idul Fitri

Pelanggaran terbanyak dilakukan yaitu tidak menggunakan masker. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan surat teguran itu dikeluarkan sejak aturan PSBB di DKI Jakarta diterapkan pada 10 April 2020. Menyusul penetapan PSBB di daerah peyangga seperti di Depok, Bogor, Bekasi, dan Tangerang hingga Kamis (23/4/2020).

"Total semua pelanggar PSBB yang terdata sampai dengan tanggal 23 April 2020 itu ada 29.000 di seluruh Jabodetabek," kata Yusri kepada wartawan, Jumat (24/4/2020).

Dia menyebut pelanggaran tidak menggunakan masker masih dilakukan masyarakat meski petugas terus menyosialisasikannya. Yusri mengatakan jumlah pelanggar PSBB sebenarnya terus turun.

Menurutnya penggunaan masker sangat penting mencegah penularan virus corona. Yusri mengatakan petugas akan lebih tegas mengimbau kepada pelanggar mulai perpanjangan PSBB Jakarta pada hari ini.

"Kita mengimbau secara masif dan tegas untuk mereka juga. Pokoknya dengan humanis tapi lebih menekan sedikit kepada masyarakat bahwa ini bukan untuk polisi, tapi untuk kamu ini, untuk masayarakat," ucapnya.