RADAR NONSTOP - Syekh Ali Jaber meneteskan air mata. Dia menangis dan sedih lantaran situasi pandemi Corona (COVID-19) di Indonesia.
Rasa sedih Syekh Ali Jaber lantaran tidak bisa melaksanakan ibadah di masjid seperti biasanya. Dia berharap agar ummat tidak keras kepala.
Ali Saleh Mohammed Ali Jaber atau yang lebih dikenal dengan Syekh Ali Jaber, lahir di Madinah, 3 Februari 1976. Dia adalah Pendakwah dan Ulama berkewarganegaraan Indonesia. Ia juga menjadi juri pada Hafiz Indonesia dan menjadi Da'i dalam berbagai kajian di berbagai stasiun televisi nasional.
BERITA TERKAIT :"Saya merasa sedih karena tidak bisa tarawih, saya merasa sedih dan menangis karena nggak bisa mudik. Saya merasa terluka hati saya karena nggak bisa Jumatan," kata Ali lewat tayangan langsung di YouTube BNPB, Selasa (21/4/2020).
Sambil menyeka air mata, Ali meminta umat Islam tetap patuh beribadah dari rumah. Dia percaya Corona bisa dihadapi asal masyarakat mau berikhtiar.
"Tapi ini ujian wajib kita turuti, wajib kita imani, wajib kita percaya takdir Allah dan kita lawan takdir dengan takdir, jangan orang kita keras kepala," ujar Ali.
Ali percaya Allah akan mengangkat musibah ini jika semua mau berdoa. Doa bisa dilakukan di rumah dengan tulus dan ikhlas tanpa harus ke masjid.
"Memang kita tidak bisa bermunajat di masjid, tapi barangkali munajat yang tulus dan ikhlas di rumah masing-masing pasti akan Allah dijabah dan Allah akan mengangkat bala," ucapnya.