RADAR NONSTOP - Kepastian apakah Pekan Olahraga Nasional (PON) akan diundur atau lanjut masih misterius. Apakah akan ditunda atau tetap digelar.
PON tahun 2020 digelar di Papua pada bulan Oktober. Wapres Ma'ruf Amin mengatakan kemungkinan besar PON ditunda. Hal ini tak terlepas dari pandemi Virus Corona atau Covid-19 yang sudah mulai masuk ke wilayah Papua.
"Kemungkinan sangat besar ditunda bila situasi Corona ini masih mengancam Papua dan Indonesia," kata Ma'ruf dalam video conference di rumah dinasnya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 26 Maret 2020.
BERITA TERKAIT :Mampukah Nusron Wahid Ambil Alih Hotel Sultan?
Dilarang Jualan Di Indonesia, Maniak iPhone Ikhlas Cuma Ngiler Di Medsos
Ma'ruf tak memastikan kapan PON akan diselenggarakan jika rencana penundaan memang dilakukan.
"Tentang PON itu akan terus diamati. Kalau nanti memang Corona itu masih belum hilang artinya masih merupakan ancaman, pasti akhirnya akan ditunda," kata Ma'ruf.
Saat ini, di Papua tercatat ada 3 orang pasien positif Corona. Para pasien ini muncul dalam kurun waktu beberapa hari terakhir. Langkah cepat pun langsung dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua.
Mereka menetapkan batasan waktu berkegiatan bagi warganya. Selain itu, mereka juga membatasi akses masuk dan keluar dari Papua di puntu jalur udara dan jalur laut.
Menpora Zainudin Amali sebelumnya mengatakan pelaksanaan PON masih berjalan sesuai rencana. Menurut Menpora, belum ada keputusan apa pun meskipun adanya kekhawatiran pandemi virus corona memengaruhi perhelatan pesta olahraga antarprovinsi itu.
"Hingga sekarang, belum ada keputusan apa pun. Sesuai arahan Presiden dalam Ratas terakhir, kami tetap sesuai jadwal," kata politisi Golkar ini dalam rekaman video yang diterima di Jakarta, Kamis (26/3/2020).
Sementara beberapa provinsi sudah menyiapkan pendaftaran kontingen untuk PON. Pendaftaran nama kontingen melalui sistem web yang sudah disiapkan pihak panitia.
Di Jakarta misalnya, para pelatih dan atlet sudah melakukan foto untuk kebutuhan pendaftaran. Diperkirakan hajat olahraga empat tahunan ini akan ada ribuan orang datang ke Papua dari seluruh provinsi di Indonesia.
