RADAR NONSTOP - Tak lama lagi drama pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta bakal berakhir. Panlih (Panitia Pemilihan) sudah menjadwalkan paripurna Pilwagub digelar pada 23 Maret 2020.
Ariza (Cawagub Partai Gerindra) juga dikabarkan sudah mengirimkan surat pengunduran diri dari DPR RI. Walaupun sampai saat ini fisik dan bukti terkait pengunduran diri tersebut, tidak mampu dipublish ke publik.
Namun, oleh beberapa kalangan, keberanian Ariza mengundurkan diri dari DPR RI adalah sinyal kemenangan Cawagub Gerindra itu meraih kursi bekas Sandiaga Uno.
BERITA TERKAIT :Para pengamat yang secara berlebihan pasang badan buat Ariza, bahkan mengatakan 99 persen kemenangan sudah di tangan Ariza. Mereka lupa, pemilik kursi tersebut juga mengundurkan diri karena optimis bisa memenangi Pilpres 2019, tapi fakta bicara lain.
"Tentu ada kalkuslasi politik tingkat dewa sehingga Ariza Patria berani mundur dari jabatan sebagai anggota DPR-RI. Hitungannya 99 persen menang menjadi wagub DKI Jakarta mengantikan Sandiaga Uno” kata Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru ( Katar ), Sugiyanto di Jakarta, Minggu ( 08/03/20).
SGY, panggilan akrab pria berkacamata itu membeberkan kalkulasi kemenangan Ariza Patria dapat menang mengkandaskan cawagub PKS Nurmansjah Lubis.
“Saat ini partai Gerindra ada bersama koalisi Presiden Jokowi, pemilihan cawagub DKI Jakarta tak lepas dari restu DPP partai. Jadi permainan sudah hampir tuntas, Ariza akan Jadi wagub DKI Jakarta mendampingi gubernur Anies Baswedan ,” ungkap SGY
Secara hitung-hitungan politik Ariza Patria hanya membutuhkan 54 suara untuk menang dari 106 jumlah suara anggota DPRD DKI Jakarta. Dan itu dapat berasal dari partai Gerindra 19 suara, ditambah PDIP 25 suara dan PSI 8 suara serta Golkar 6 suara atau PKB 5 suara.
Jumlah suara gabungan partai pendukung pemerintah tersebut sudah cukup dan melebihi syarat kemenangan lima puluh persen plus satu ( 50%+1 ) bagi Ariza Patria untuk mengalahkan cawagub PKS Nurmansjah Lubis.
“ Kalkulasi politiknya PDI-P dan PSI dapat dipastikan tak akan mungkin mendukung PKS karena patsun politiknya berbeda. Bahkan ada kemungkinan Ariza Patria bisa menang telak dari cawagub PKS Nurmansjah Lubis karena mendapat dukungan dari partai lainnya. So the game is almost over, Ariza Patria akan menjadi Wagub DKI Jakarta,” paparnya.
Tim Wagub Dan Amputasi Kewenangan
Sementara itu, informasi yang dihimpun radarnonstop.co, optimisme yang tinggi seperti yang dipaparkan para pengamat kelas DKI tersebut juga menghinggapi Ariza, timsesnya dan orang - orang di sekitarnya.
Karenanya, para tim sorak Ariza dan timsesnya juga sudah menyusun berbagai agenda dan program, tentu atas restu sang Cawagub. Salah satunya adalah membentuk tim percepatan pembangunan versi Wagub untuk menjungkalkan dominasi TGUPP bentukan Anies Baswedan.
Disamping itu, formatur tim percepatan pembangunan ala wagub ini mayoritas akan diisi caleg - caleg gagal dari partai berlambang kepala burung tersebut. Jika pun ada nama caleg gagal dari partai lain yang masuk tim, dipastikan orang tersebut akan bergabung dengan Partai Gerindra.
“Untuk sementara, sudah ada beberapa nama yang akan diplot, diantaranya inisial U ( profesional, mantan timses Ariza waktu maju menjadi Ketua KNPI), B (politisi atau caleg gagal dari partai besutan Surya Paloh dan akan loncat masuk Gerindra) R (caleg gagal Partai Gerindra), dan masih banyak lagi,” ujar sumber radarnonstop,co yang namanya ogah disebutkan.
Selain pembentukan tim percepatan pembangunan versi Wagub tersebut, masih menurut sumber, jika nantinya Ariza keluar sebagai juara Pilwagub, maka akan ada usaha besar - besaran untuk mengisi jajaran - jajaran Direksi BUMD dan SKPD dari orang - orang yang punya loyalitas terhadap Partai Gerindra.
“Dengan begitu, perlahan tapi pasti akan mengamputasi kewenangan Anies Baswedan sebagai gubernur DKI Jakarta,” pungkas sumber tersebut.
Menanggapi hal ini, Partai Gerindra dan Ahmad Riza Patria belum bisa dikonfirmasi dan belum ada tanggapan apapun.