RADAR NONSTOP - Tujuh staf khusus milenial Presiden Joko Widodo hingga kini belum memiliki gebrakan apapun. Cenderung terlihat hanya sebagai pajangan semata.
Begitu dikatakan mantan aktivis Forkot (Forum Kota) yang kini menjadi politisi PDIP, Adian Napitupulu, sejak diperkenalkan Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (21/9) lalu, belum terlihat ada gebrakan yang luar biasa dari para staf khusus milenial tersebut.
"Saya sedang menunggu apa yang sedang dikerjakan oleh stafsus milenial ini. Maksudnya, bidang mereka apa dan segala macam belum kelihatan," ujar Adian pada program 'Ngomongin Politik' (Ngompol) yang tayang di JPNN.com.
BERITA TERKAIT :Menurut anggota Komisi I DPR ini, para stafsus milenial harus menunjukkan kepada publik, mereka bukan pajangan semata. Caranya, bekerja lebih giat dibanding presiden.
"Kalau mereka tidak berbuat apa-apa, ya saya setuju. Makanya, supaya tidak dibilang pajangan mereka harus berbuat sesuatu. Saya kira ada banyak cara bos," ucapnya.
Pentolan aktivis'98 ini lebih lanjut mengatakan, para stafsus milenial mungkin lahir dan besar dalam iklim yang berbeda dengan yang dialaminya. Meski demikian, para stafsus milenial dinilai tetap harus memahami dengan baik persoalan yang dihadapi bangsa ini.
"Jadi, mereka harus bersentuhan langsung, tidak lagi dengan buku tetapi dengan realita kehidupan. Kalau misalnya diskusi, lu mau diskusi tentang persoalan tanah, ya panggil korban-korban konflik agraria, diskusikan, buat perbandingan, buat tabulasi," ucapnya.
Adian juga berharap para stafsus milenial turun langsung ke tengah-tengah masyarakat, seperti yang dilakukan Jokowi selama ini. Tujuannya, untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat.
"Gue berharap begitu, kalau perlu mereka turun ke bawah, kerja. Mereka harus lebih banyak turun daripada Jokowi, namanya juga staf. Masa majikan harus kerja lebih giat dari pembantu," pungkas Adian.