RADAR NONSTOP - Isu reshuffle memang sedang mencuat. Berbagai spekulasi muncul hingga akan adanya pencopotan beberapa menteri di kabinet Jokowi.
Entah kebetulan atau sudah ada rencana, Menteri Perekonomian yang juga Ketum Golkar, Airlangga Hartarto bertemu dengan Presiden PKS Sohibul Iman. Airlangga dan Sohibul sepakat akan bekerjasama soal agenda politik.
Untuk titik awal, Golkar dan PKS bakal mencari peluang koalisi di Pilkada Serentak 2020.
BERITA TERKAIT :"Partai Golkar dan PKS ini, pascapemilu kemarin, kita sepakati bahwa kita akan untuk bersama-sama mendiskusikan dan membahas bersama berbagai hal terkait kegiatan-kegiatan atau agenda-agenda politik di DPR," kata Airlangga usai pertemuan di DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (25/2/2020).
"Dan juga terkait agenda-agenda lain. Karena, di dalam beberapa hal, termasuk pilkada ada beberapa daerah yang antara PKS dan Partai Golkar ada kerja samanya," ungkap Airlangga.
Selain soal Pilkada 2020, dalam pertemuan tertutup tadi dibahas mengenai omnibus law. Airlangga menyebut Golkar dan PKS sepakat mentransformasi struktural perekonomian.
"Ada kesepakatan bahwa kita akan mendorong transformasi struktural perekonomian yang tentunya berlandaskan tujuan untuk me-reform perekonomian untuk kesejahteraan rakyat, mengutamakan usaha-usaha kecil dan menengah. Tentunya berasaskan dalam koridor-koridor konstitusi dan koridor kesejahteraan dan keadilan sosial," papar Airlangga.
Sementara Sohibul menyebut PKS sudah memetakan daerah mana saja yang mungkin akan berkoalisi dengan Golkar dalam Pilkada 2020. Dia menyebut masing-masing tim nantinya akan memastikan daerah-daerah tersebut.
"Dalam sisi politik, kita sampaikan, dari asesmen kami di DPP PKS ternyata banyak potensi atau peluang PKS dengan Golkar untuk melakukan kerja sama di Pilkada 2020," jelas Sohibul.
Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman menemui Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat. Waketum Golkar Azis Syamsuddin menyebut pertemuan hanya sebatas silaturahmi.
"Silaturahmi, mempererat. Begitulah, seperti wartawan dengan saya," kata Azis di gedung MPR/DPR, Senayan.
Sementara Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memastikan bahwa Presiden Joko Widodo belum memiliki rencana untuk melakukan reshuffle kabinet.
Saat ini, seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju sedang fokus melakukan berbagai tugas mulai dari penanganan virus korona hingga penguatan ekonomi di tengah situasi global yang tidak stabil.
"Semua masih konsentrasi kerja, apalagi sekarang menghadapi banyak isu," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/2).
Kendati demikian, ia mengatakan presiden pasti sudah memiliki catatan-catatan tersendiri terkait kinerja para menteri.
"Tapi itu wajar saja. Beliau pasti punya catatan. Itu hal biasa dalam manajemen," sambungnya.