RADAR NONSTOP - Gunung Anak Krakatau, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mulai batuk-batuk. Sejak Jumat 5 Oktober 2018 hingga Sabtu dini hari mengalami 348 kali batuk.
Kegempaan letusan itu teramati sinar api dan lontaran material pijar setinggi 100-200 meter di atas puncaknya.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meneruskan laporan Windi Cahya Untung, petugas Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau diterima di Bandarlampung, Sabtu, pada periode pengamatan 5 Oktober 2018 pukul 00.00 WIB sampai dengan 24.00 WIB, menunjukkan visual gunung kabut 0-III.
BERITA TERKAIT :Kegempaan letusan 348 kali, amplitudo 35-50 mm, durasi 41-675 detik. Tremor Harmonik 26 kali, amplitudo 10-42 mm, durasi 30-130 detik. Vulkanik Dalam 2 kali, amplitudo 35-40 mm, S-P 1-1,5 detik, durasi 15-17 detik. Tremor menerus amplitudo 2-35 mm (dominan 15 mm).
Gunung api di dalam laut (338 mdl) ini, sepanjang pengamatan cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur dan tenggara. Suhu udara 23-32 derajat celsius, kelembapan udara 65-97 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.