RADAR NONSTOP - Klaim Persatuan Alumni (PA) 212 yang menggelar aksi demo bersama puluhan ribu demonstran cukup disenyumin aja. Harap dimaklumi kalau mereka sedang giat belajar demo.
Begitu dikatakan Ketua Presidium Jari 98, Willy Prakarsa, demo 212 tuntutannya ngawur dan tidak jelas. Kentara sekali kalau sedang belajar.
“Isu yang diusung macam - macam kayak gado - gado, ada yang minta revolusi jatuh Jokowi, ada tangkap koruptor, jatuhkan Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina dan lain - lain. Gado - gado sih enak dicampur - campur, lah ini demo banyak amat permintaannya,” ujar Willy mencibir aksi 212 yang tak jelas juntrungannya itu.
BERITA TERKAIT :Namun, Willy memaklumi hal tersebut, karenanya dia meminta agar PA 212 meminta edukasi soal berdemonstrasi yang baik kepada Sekjen Jari 98, Ferry Supriadi dan kawan - kawan.
“Kebanyakan minta - minta dalam demonstrasi itu juga membuat bingung wartawan, ini aksi tuntutannya apa dan mau apa. Alhasil kegiatan unras (unjuk rasa) tersebut tidak akan dimuat. Apa yang mau dimuat kalau kemasan issuenya tidak jelas dan menendang. Mestinya kalau demo itu cukup satu item saja,” papar Willy.
Selanjutnya Willy juga mengatakan cukup tertarik dengan kata Revolusi Sosial yang digaungkan saat aksi 212, kemarin (Jumat, 21/2/2020). Dikatakannya, percuma PA 212 teriak revolusi, sebab Jokowi sebagai Presiden RI sudah terlebih dahulu bicara Revolusi, Revolusi Mental lagi.
“Agar lain waktu, demo 212 tidak malu - maluin dan tuntutannya jelas, sebaiknya pelajari dulu anatomi dan syarat untuk melakukan sebuah revolusi. Percuma teriak - teriak revolusi kalau tujuan dan tuntutan revolusi hanya untuk menjatuhkan Jokowi,” paparnya.
“Lha, wong revolusi itu hanya ganti sistem dan ganti rezim doang kok. Ujung - ujungnya terjadi vacum leadership (kekosongan pemimpin) dan alhasil pemilu dipercepat. Lalu yang terjadi 4 L alias lo lagi lo lagi, capek deh. Jadi kalau demo jangan pepesan kosong deh, buang pikiran, tenaga, pikiran dan materi dan nyawa doang tak membawa manfaat sama sekali,” ucapnya.
Lebih jauh Willy menegaskan, saat ini yang dibutuhkan adalah solusi, bukan menambah masalah. Rakyat harus bersatu padu membantu Jokowi, maju dan bangkit bersama - sama memulihkan ekonomi, sehingga kedepannya tercipta lapangan kerja.
“Saat ini hampir semua negara di dunia ini terjadi krisis ekonomi. Sifatnya global karena makin membludaknya jumlah manusia yang menghuni dunia ini,” pungkasnya.