RADAR NONSTOP - Bersama Tahir Foundation, Kemenaker gelar pelatihan kepada 5000 calon TKI. Pelatihan ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing dan kompetensi calon pekerja migran.
Supaya, daya daya saing pekerja migran Indonesia di pasar kerja global terus meningkat. Dato' Sri Tahir adalah Chairman Tahir Foundation yang juga salah satu orang terkaya di RI.
Dengan adanya kesepakatan ini, Kemenaker menargetkan 5.000 pekerja migran bisa mengikuti pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi di lembaga pelatihan kerja pemerintah dalam waktu 5 tahun ke depan.
BERITA TERKAIT :"Tujuan kerja sama ini untuk menghasilkan pekerja yang kompeten dan berdaya saing melalui pilot project peningkatan kompetensi dan penempatan calon Pekerja Migran Indonesia (PMI)," ucap Menteri Ketenagakerjaan, M. Hanif Dhakiri usai menyaksikan penandatangan perjanjian kerja sama (PKS) antara Kemenaker dan Tahir Foundation, di Kantor Kemnaker, Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Kata Hanif, peningkatan kompetensi PMI dilakukan melalui pelatihan di balai latihan kerja (BLK) dan program pemagangan dengan menggandeng dunia industri. Substansi PKS adalah memuat kerjasama pelatihan, sertifikasi, dan memfasilitasi penempatan PMI dengan melibatkan pemerintah daerah.
Ada 8 poin kesepakatan kerja sama PKS Kemenaker dan Tahir Foundation yaitu penyusunan standart kompetensi kerja nasional Indonesia (SKKNI), pemetaan jabatan calon PMI, penyusunan analisis kebutuhan pelatihan (training need analysis), penyelenggaraan pelatihan berbasis kompetensi calon PMI. Dan, memfasilitasi penyelenggaraan sertifikasi kompetensi.
Selain itu, penyediaan bantuan pembiayaan, peralatan pelatihan, pengembangan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pelatihan, sertifikasi calon PMI, memfasilitasi pelaksanaan penempatan ke negara tujuan penempatan. Serta, pertukaran data dan informasi juga masuk dalam kesepakatan Kemenaker dan Tahir Foundation.
Dalam 5 tahun ke depan, Kemenaker menargetkan 5.000 PMI bisa mengkiuti pelatihan berbasis kompetensi dan sertifikasi di lembaga pelatihan kerja pemerintah. Lembaga pelatihan tersebut meliput, Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Balai Latihan Kerja Dalam dan Luar Negeri (BLKDLN) Provinsi Jawa Tengah, Balai Besar Pengembangan Pasar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (BBPPK dan PKK) Lembang, Jawa Barat, dan Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja Pertanian, Penyiapan dan Pengembangan Tenaga Kerja Luar Negeri (UPT PKPPPTKLN) Malang, Jawa Timur.
Peserta pelatihan melalui pilot project peningkatan kompetensi dan penempatan calon PMI ini dibiayai sepenuhnya oleh Tahir Foundation dan calon PMI tidak dipungut biaya. Selanjutnya, alumni pelatihan akan ditempatkan di Taiwan dengan jabatan pekerjaan Caregiver di pemberi kerja berbadan hukum (Yayasan/Panti Jompo).
Penandatanganan PKS dilakukan antara Kementerian Ketenagakerjaan yang diwakili oleh Dirjen Bina Lattas Bambang Satrio Lelono, dan Dirjen Binapenta dan PKK Maruli A. Hasoloan, dengan Dato' Sri Tahir yang merupakan Chairman Tahir Foundation. Kerja sama ini merupakan tindaklanjut penandatanganan Nota Kesepahamanantara Kementerian Ketenagakerjaan dengan Tahir Foundation Nomor : 2/NK/MEN/II/2018 dan Nomor : 002/TF/MOU/II/2018 tanggal 8 Februari 2018.
Sementara itu, Datok Tahir menyambut positif langkah Kemenaker memberikan kesempatan Tahir Foundation untuk meringankan kesulitan para pekerja migran. Dengan memiliki kompetensi yang sesuai kebutuhan, pekerja migran bekerja di luar negeri diharapkan memperoleh kehidupan lebih baik.
"Kerja di luar negeri lebih leluasa, lebih independen, lebih punya kehormatan dan mereka pulang juga bisa bantu keluarga yang ditinggal bertahun-tahun, " ujar Datok Tahir.
Pelaksanaan pelatihan perdana akan digelar di 2 tempat. Yakni BLKDLN, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, dan UPT PKPPPTKLN, Malang, Jawa Timur dengan jumlah total peserta sebanyak 80 orang.