RADAR NONSTOP – Wajar melihat seorang pelatih marah jika timnya kalah dari lawan, tapi hal ini berbeda dengan Maurizio Sarri. Ia malah bangga Juventus dipermalukan Napoli.
Sarri diketahui pernah menukangi Napoli selama tiga musim. Di klub berjuluk Il Partenopei itulah namanya terdengar ke seantero dunia hingga dirinya diboyong Chelsea tahun 2018.
Belakangan ini, Napoli terus mengalami nasib buruk. Empat dari lima pertandingannya di ajang Serie A sebelum bertemu dengan Juventus berakhir dengan kekalahan. Mereka bahkan sempat menduduki posisi di luar 10 besar.
BERITA TERKAIT :Pada akhirnya, Napoli sukses menuai kemenangan penting atas Juventus. Tim besutan Gennaro Gattuso itu menang dengan skor tipis 2-1 berkat gol Pietro Zielinski dan Lorenzo Insigne pada babak kedua.
Maurizio Sarri sepatutnya kecewa, sebab timnya gagal memenangi laga. Padahal mereka punya kesempatan untuk melebarkan jarak dengan penghuni peringkat kedua, Inter Milan, yang sebelumnya ditahan imbang Cagliari.
Namun yang terjadi justru sebaliknya. Pria berusia 61 tahun itu justru merasa senang. Sebab ia telah membantu bekas timnya tersebut meraih kemenangan setelah sekian lama terpuruk.
"Saya ikut senang dengan anak-anak, sebab saya akan selalu terikat dengan mereka," tutur Sarri setelah pertandingan, seperti dilansir dari Sky Sport Italia.
"Jika Anda harus kalah, saya pikir saya lebih baik merasa ada di sini untuk membantu Napoli keluar dari masalahnya saat ini. Saya lebih senang kalau mereka memulai kemenangan pada pekan depan, tentu saja," sambungnya.