RADAR NONSTOP - Partai Gerindra gelar Rakerda di Hotel Sahid Jaya, Minggu (26/1/2020). Dalam kesempatan tersebut, Gubernur DKI Jakarta membeberkan berbagai masalah Ibu Kota.
Salah satu yang jadi pokok pembicaraan Anies Baswedan kepada kader - kader Partai Gerindra peserta Rakerda adalah soal kemiskinan dan pengangguran.
Menurut Anies, dalam perjalanan 2 tahun sebagai pemimpin Ibu Kota, telah banyak kemajuan yang bisa diraih. Satu persatu janji kampanye sudah ditunaikan. Ini pidato Anies saat Rakerda yang dia sebut - sebut rasa Rakernas.
BERITA TERKAIT :“Alhamdulillah perjalanan 2 tahun di Jakarta kita mulai satu demi satu menuntaskan apa yang menjadi janji. Dan kita semua menyadari bahwa dukungan juga alhamdulillah bisa berjalan dengan baik, baik dari masyarakat maupun komunikasi dengan teman - teman di dewan. Karena ini menjadi hal yang sangat mendasar.
Soal kemiskinan di Jakarta alhamdulillah ini saya lihat datanya, dalam 4 tahun terakhir ini kita mencapai angka prosentasi penduduk miskin terkecil dalam 5 tahun terakhir di Jakarta ini”.
Sejak september 2017, prosentase penduduk miskin kita ada 3,7. Kemudian turun sekarang sudha mencapai 3,42 dan kita akan turunkan terus.
Dan ini angka kemiskinan di Jakarta terkecil di Indonesia. Jadi bukan hanya penurunan paling banyak, tapi juga terkecil di Indonesia.
Ini tanggungjawab kita bersama untuk memastikan penurunan jalan terus, peningkatan kesehahteraan naik terus dan memastikan bahwa lapangan pekerjaan tersedia untuk semuanya.
Apapun status (provinsi) DKI Jakarta, tapi tempat ini harus menyediakan kesempatan kerja bagi semuanya. Dan kita percaya bahwa pusat perekonomian yang sudah ada saat ini akan justru semakin berkembang, karena kesempatan untuk fokus pada pembangunan perekonomian akan sangat tinggi.
Jadi kita berharap dengan adanya nanti reorganisasi ibu kota dimana ibukota nanti akan di pindah ke kalimantan maka kita di jakarta akan bisa fokus pengembangan kota sebagai kota perekonomian, kota bisnis, kota wisata. dan bahkan kemarin tahun baru jumlah wisatawan yang ke jakarta tahun (2019) ini lebih banyak dari pada yang menuju ke bali. Kita nomor satu sebagai tujuan wisata.
Dan kita dorong perayaan - perayaan, itu kita bangun. Kita ingin memastikan Jakarta ini rumah bagi semuanya. Jakarta terasa seperti tempat dimana setiap komponen masyarakatnya merasa ini adalah tempat kami. Kami merasa dapat kesempatan yang di tempat ini. Itu yang kita bangun di kota ini.
Kemarin tahun baru 1 Muharram kita buat festival Muharram, pertama kali kita menyelenggarakna festival Muharram. Dan hari ini juga beeberapa hari kemarin juga dilakukan Jakarta Imlekan. Itu juga baru pertama kali dilakukan di tempat ini. Dulu takbiran dilarang. Sekarang takbiran diizinkan dan dijalankan. Akhir tahun kita berikan kesempatan untuk chrismats carol bagi saudara - saudara kita ynag merayakan natal.
Shingga mereka pun menyambut. Yang muslim menyambut dengan takbiran dan yang nasrani menyambut dengan chrismats carol. Ruang publik diberikan sbg ruang untuk semua. Setiap dan semua mendapatkan kesempatan yang sama. Itulah jakarta kita yang sedang kita bangun.
Jadi kita ingin simpulnya indonesia yaitu di jakarta dimana berkumpul seluruh komponen memjadi tempat yang setara bagi smua. Dan ini hanya terjadi karena masyarakat betawai yang menyambut hangat pendatang dari seluruh nusantara
Saya selalu sampaikan di masyarakt betawi ini mereka selama beratus tahun di tempat ini menyambut pendatang dari seluruh dunia , dan seluruh nusantara . Keramahan mereka , dan sambutan mereka itulah yang membuat kota ini memiliki kehangatn menyambut siapa saja. Belum tentu tempat lain memiliki tuan rumah yang seperti masyarakat betawi. Unsur - unsur nya selalu ada di dalam ekspresi budaya.
Jadi kita ingin kota ini terus hidup dan festival - festival ini yang tidka kalah penting, menggerakan perekonomian. Begitu ada kegiatan festival muharram, akhir tahun, imlekan, apa yang terjadi ? Kemudian perekonomian mikro, pedagang - pedagang kecil mereka yang paling cepat dan paling banyak mendapatkan manfaat dair festival - festival ini. Puluhan ribu mereka hadir di tempat - tempat itu semua lngsung merasakan manfaatnya.
Jadi mita ingin Jakarta bagi semua, seluruhnya, ya sektoral, ya juga identitas , semua nya dapat kesempatan yang sama. Jadi alhamdulillah ini akan kita dorong.
Ini semua tidak akan terjadi tanpa kolaborasi. Jadi kita ingin jakarta taglinenya justru menjadi jakarta kota kolaborasi, kota semua bekerja bersama, siapa saja dari mana saja bangun jakarta bersama - bersama termasuk di sektor politiknya. Saya rasa kerja bersama selama ini luar biasa.
Bahwa tanggung jawab kita bukan saja pada saat proses pemilu justru ini bedanya dnegan pertandingan olah raga. Kalau pertandingan olah raga itu , menang , selesai, dapet piala pulang. kalau proses politik maka yang mendapatkan piala itu yang harus menuntaskan semua janji.
Jadi alhamdulillah bagi yang dieksekutif maupun para anggota legislatif seluruhnya sekarang ini semangatnya lain. Saaya merasakan ketika kemarin dan sekarang. Anggota dewan juga semangat nya tinggi. Jadi teman - teman anggota dewan, dengan semangat itu apa? Kelihatan kunjungan ke wilayah semakin intensif. Tapi juga pemberitaan lebih intensif.
Tapi Ini menujukkan semangat untuk dorong sama - sama. Kita berharap nantinya kerja bersama kolaborasi ini semakin intensif.
Dan saya berterima kasih sekali atas selama ini support bukan saja hanya bagi kami pribadi , tapi juga bagi institusi pemerintahan. Karena kita tahu dari support itulah kita terus bisa memperbaiki dan meningkatkan kinerja.
Khusus terkait rakerda ini, kita berharap (bapak ibu) bisa mengevaluasi program - program kemarin dan meningkatkan kinerjanya di tahun - tahun depan.
Kita tidak ingin Kepulauan Seribu itu tertinggal, kita ingin Kepulauan Seribu itu setara dengan yang ada di daratan ini. Dan ini dibuktikan sekarang kita punya jak grosir di Kepulauan Seribu. Sehingga masyarakat di kepulauan seribu bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga kulakan yang sama seperti yg ada di daratan ini. Sudah ada satu di sana.
Dan juga pulau Sebira yang paling ujung jauh, sekarang tidak perlu lagi 8-9 jam kesana. Kita sudah siapkan kapal cukup 2 jam bisa sampai ke Sebira. Jadi jaraknya menjadi dekat. Dan waktu kami ke Sebira , pak Sandi, saya, kita mungkin sepasang (Gubernur dan Wagub DKI) yang pernah datang ke pulau Sebira.
Ketika saya sampaik ke pulau Sebira (tahun 2019) mereka menyambut mereka bilang, "pak gubernur yang terakhir datang ke sini itu tahun 92, sesudah 92 baru 2018 (Pak Sandi sebagai Wagub), itu sambutannya satu pulau nyambut.
Pulangnya juga di lepas satu pulau. Dan ada rasa haru, karea mereka bilang "pak kapan lagi nanti datang ke sini". Sama seperti saya juga "kapan lagi saya bisa datang ke sini". Tapi satu hal yang pasti , jarak tidak membuat kita menjadi jauh. Dan Insyaallah di fasilitasi sama - sama. Ini adalah bagian dari ikhtiar kita.
Saya berharap dengan teman - teman di DPD terus berjalan dengan baik. Dan penting sekali fokus pada soal kesejahteraan, lapangan pekerjaan, kesehatan, pendidikan dan lain - lain.
Selamat menjalankan Rakerda semoga berjalan lancar dan akan banyak program - program baru dan kami tunggu nanti rekomendasinya, mudah - mudahan nanti bisa untuk Jakarta dan nasional.
Dan kita berharap (bapak ibu) bisa terus memperluas kerja bersamanya. Insyaallah bisa kerja lebih baik lagi dengan semuanya. Seragamnya boleh warna berbeda, tapi semangatnya sama-sama untuk Jakarta dan Indonesia”.