Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

PKS Nyatakan Posko Penanggulangan Bencana Banten Diperpanjang

Doni | Rabu, 15 Januari 2020
PKS Nyatakan Posko Penanggulangan Bencana Banten Diperpanjang
Foto istimewa.
-

RADAR NONSTOP- Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Banten, menyatakan posko penanggulangan bencana yang didirikannya di Desa Gajrug, Cipanas, Lebak, diperpanjang hingga tanggal 25 Januari 2020.

Ketua DPW PKS Banten Sanuji Pentamarta, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, pihaknya memperpanjang posko bencana banjir lantaran adanya pelayanan yang dinilai belum pulih seratus persen.

Menurut Sanuji Pentamarta, keberadaan posko PKS di Gajrug, Cipanas, Lebak, masih sangat dibutuhkan masyarakat terdampak musibah.

BERITA TERKAIT :
Dedi Mulyadi Sudah 71,5 Persen, Syaikhu Gak Laku Dan PKS Lagi Anjlok
Pilkada Banten Dirusak Dengan Politisasi Hukum, Aktivis 98: Kita Tau Siapa Pemainnya

"Saya memutuskan memperpanjang Posko Induk DPW PKS (Banten) di Gajrug Cipanas untuk 10 hari kedepan dengan alasan, pertama kegiatan pelayanan masih sangat dibutuhkan dan masyarakat terdampak masih belum pulih mental, fisik dan ekonominya," Rabu (15/1/2020).

Disisi lain, dengan adanya musibah banjir bandang itu, Sanuji Pentamarta menegaskan bahwa warga yang terdampak banjir bandang dibeberapa titik di Lebak juga masih sangat membutuhkan bantuan. 

Untuk itu, pihaknya meminta seluruh DPD PKS di Banten agar dapat memberikan pendampingan dan bantuan kepada warga terdampak banjir bandang melalui DPD PKS Kabupaten Lebak.

"PKS sangat disukai masyarakat, jadi tanda tanya jika tiba-tiba posko tutup dan menghilang disaat masyarakat masih membutuhkan. Selain itu kondisi pengungsi masih perlu penanganan,"tegas Sanuji.

Seperti diketahui, musibah banjir bandang terjadi pada 1 Januari 2020 lalu. AMusibah itu terjadi akibat air yang berasal dari dataran tinggi Lebak menerjang beberapa wilayah kecamatan, hingga mengakibatkan ribuan warga mengungsi lantaran kehilangan tempat tinggal.