RADAR NONSTOP - Banjir menjadi momok. Di media sosial, akun-akun nyinyir terus melakukan bully terhadap Anies Baswedan.
Bukan hanya bully, petisi copot Anies dari gubernur juga menggema di change.org. Bahkan, saat aksi kerja bakti yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta, relawan, mahasiswa dan seluruh RT serta RW, bully terus mengalir.
Dari penelusuran radar nonstop, akun-akun pembully itu adalah pernah ikut meramaikan media sosial saat Pilkada 2017.
BERITA TERKAIT :Saat pilkada, akun-akun itu dikenal sebagai anti Anies. Sementara Anies sendiri enggan mengomentari aksi bully.
Hal utama dalam banjir kata dia, bagaimana menyelamatkan warga. Di balik bully, ada juga yang memuji Anies dalam menangani banjir.
Natizen memuji mantan Menteri Pendidikan itu getol keliling lokasi banjir. Bahkan, Anies tanpa pencitraan dan diliput media rela mengeruk lumpur pasca banjir.
Sebagaimana terlihat dalam unggahan-unggahan di media sosial facebook. Netizen yang membela Anies malah balik mempertanyakan komentar pihak-pihak yang mencela Anies lantaran selalu menyalahkan gubernur ketika banjir terjadi.
Padahal banjir terjadi lantaran banyak penyebab, di antaranya curah hujan tinggi dan juga minimnya kesadaran membuang sampah.
“Saya salah satu korban banjir tetapi gak parah sih. Tetapi dalam hati tidak terbersit sedikit pun untuk menyalahkan Pak Anies karena hujan yang lama dan besar, Allah yang turunkan dari langit,” tulis akun atas nama Delvi Gustina Guchi dalam kolom komentar di unggahan facebook Anies Baswedan.
Komentar yang sama datang dari akun Nuning Rachmat. “Bencana itu Tuhan yang atur. Bapak Gubernur hanyalah manusia biasa, tak perlu untuk menyalahkan siapa-siapa. Yang terpenting jaga diri kita masing-masing agar tidak menciptakan sesuatu yang membuat bencana datang dan semangat selalu Pak Gubernur, Bapak orang hebat.”
Lalu, Retnayuli Kumarawati, akun lainnya yang mengaku warga Bogor memberikan apresiasi kepada Anies yang dianggap selalu siap kerja 24 jam. Dia menyebut kediamannya di Bogor juga mengalami kebanjiran. Namun dirinya tidak menyalahkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Saya di Bogor juga kebanjiran di kompleks perumahan, saya tak menyalahkan Pak Ridwan Kamil juga. Wong hujan datang dari Allah. Antisipasi pemerintah membangun drainase dan regulasi tentang kebersihan Tata Kota terkait sampah juga sudah ada. Jadi ya jangan menyalahkan siapa-siapa,” tulisnya.
Sedangkan akun Susi Yayantina mempertanyakan kenapa ketika terjadi banjir di Jakarta, gubernurnya langsung disalahkan. Padahal curah hujan sangat tinggi juga terjadi di banyak daerah yang terkena banjir.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik menyebut, para pembully dan pembuat petisi copot Anies seperti julid. Karena, apapun yang dilakukan Anies pasti dibully dan nyinyir.
"Tak fair jika melihat bencana dari satu sisi. Banjir Jakarta itu banyak faktor," ungkap Taufik.