Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Pasca Banjir, SMPN 22 Tangsel Lakukan Bersih-Bersih

Doni | Selasa, 07 Januari 2020
Pasca Banjir, SMPN 22 Tangsel Lakukan Bersih-Bersih
-

RADAR NONSTOP- Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 22 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melakukan kegiatan bersih-bersih pasca banjir, Senin (6/1/2020).

Pantauan dilokasi, sekolah tersebut tampak kotor akibat dampak banjir yang melanda Tangsel di awal tahun 2020, pada Rabu (1/1/2020) lalu.

Tampak siswa-siswi dan guru SMPN 22 Tangsel langsung melakukan kegiatan bersih-bersih secara gotong-royong dengan membersihkan sisa lumpur yang masih menempel dilantai sekolahan.

BERITA TERKAIT :
DPRD Tangsel Tancap Gas, Kebut 12 Raperda Di 2025
Curhatan Warga Penjaringan Soal Problematika Ijazah Tertahan Hingga Terancam Anak Tak Ikut Ujian

Menurut salah satu pengajar SMPN 22 Tangsel, Nurhayati saat dijumpai dilokasi mengatakan, kegiatan bersih-bersih tersebut dilakukan lantaran SMPN 22 Tangsel menjadi salah satu bangunan yang terdampak banjir.

Selain itu, pembersihan sampah sisa banjir dilakukan untuk menjunjung gerakan sekolah bersih dan menyenangkan (GSBM).

"Kegiatan bersih-bersih ini sengaja dilakukan untuk menjaga siswa-siswi agar aman dan nyaman. Kegiatan bersih-bersih pasca banjir ini dari hasil rapat tadi pagi dengan kepala sekolah bersama dewan guru,"terang Nurhayati.

Kendati demikian, Nurhayati menjelaskan alasan pihaknya tidak melakukan bersih-bersih sejak awal pasca musibah banjir melanda sebagian wilayah Tangsel.

"Memang baru hari ini kegiatan pendidikan di SMPN 22 dimulai, sebab saat banjir para siswa sedang libur semester ganjil. Hari pertama masuk sekolah, kami memutuskan untuk kegiatan bersih-bersih," jelas Nurhayati.

Seperti diketahui, keberadaan SMPN 22 Tangsel menjadi salah satu bangunan yang terdampak banjir lantaran keberadaannya tidak jauh dari sungai angke. 

Meski sekolah tersebut telah memiliki danau buatan alias tandon air sebagai tadah hujan.

Namun, sekolah tersebut tidak bisa terhindarkan dari musibah banjir lantaran intensitas hujan tinggi hingga sungai angke meluap dan menggenangi SMPN 22 dan bangunan disekitarnya.