RADAR NONSTOP - Setiap tahun baru, Pantai Anyer, Banten selalu ramai. Ribuan warga menghabiskan malam di bibir pantai hingga pagi hari.
Pada 2018, kawasan Anyer sempat terkena tsunami dan membuat sepi hotel dan villa. Setahun berlalu, warga nampaknya sudah bisa menghapus memori bencana itu.
Abdilah warga Serpong, Tangsel mengaku sudah memesan hotel di kawasan Pantai Anyer untuk tahun baru. Dia berdama keluarganya akan berlibur di kawasan wisata Banten.
BERITA TERKAIT :"Selasa (31/12) pagi kami berangkat ke Anyer. Biasa tahun baru, tahun lalu gagal karena ada tsunami," akunya kepada wartawan, Senin (30/12).
Begitu juga dengan Ardiyanto. Warga Pluit, Jakarta Utara ini akan berangkat ke Anyer bersama 10 anggota keluarganya untuk berlibur ke Pantai Anyer.
"Senin (30/12) sore ini saya berangkat bersama istri, anak dan menantu serta cucu dengan tiga mobil," ucapnya.
Dari pantauan radar nonstop di kawasan Anyer, hotel dan villa sudah banyak dipesan wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri. Kalau dari dalam negeri banyak dari Jakarta, Serpong, Depok dan Bekasi hingga Bandung.
"Harga sudah naik mas. Untuk villa per malam bisa Rp 3 juta," aku seorang penjaga villa yang namanya enngan disebutkan.
Seperti diberitakan, Gunung Anak Krakatau yang terletak di perairan Selat Sunda, kembali menunjukan aktivitasnya. Gunung berapi yang meletus pada Desember tahun lalu dan menimbulkan bencana tsunami dengan korban ratusan jiwa ini dilaporkan kembali erupsi pada Minggu (29/12/2019) sekira pukul 05.30 WIB.
“Iya betul kembali erupsi sejak pagi tadi. Ketinggian kolom erupsi teramati melalui CCTV berwarna putih hitam tebal sekitar 50 meter di atas puncak gunung,” kata Andi Suandi saat dikonfirmasi wartawan.
Andi mengatakan, erupsi Gunung Anak Krakatau merupakan hal yang wajar terjadi pada setiap gunung berapi terutama pada gunung purba yang memilki ketinggian 157 Meter di atas permukaan laut (MDPL). Namun masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 2 km.
“Himbauannya tetap, masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari gunung. Erupsi itu yang pertama kali terjadi di bulan ini,” jelasnya Andi dikutip dari poskota.
Andi menambahkan, meski mengalami erupsi, status Gunung Anak Krakatau masih berstatus level II atau waspada. Dikatakan, pada Sabtu (28/12/2019) kemarin gunung api yang berada di selat sunda tersebut mengalami gempa sebanyak 30 kali dengan frekuensi rendah.
“Melalui rekaman seismograf pada 28 Desember 2019 tercatat 30 kali gempa low frequency dengan durasi enam sampai 15 detik. Aktivitas kegempaan juga terekam dengan amplitudo 0,5 hingga 6 milimeter (mm). Statsu Gunung Anak Krakatau saat ini berada di Level II atau Waspada,” terangnya.