Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Lapor Pak Gub, Tiap Hari 8,32 Ton Sampah Masuk Teluk Jakarta

RN/CR | Kamis, 12 Desember 2019
Lapor Pak Gub, Tiap Hari 8,32 Ton Sampah Masuk Teluk Jakarta
-Net
-

RADAR NONSTOP - Peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan 8,32 ton sampah masuk Teluk Jakarta setiap hari.Laporan hasil riset Muhammad Reza Cordova dan Intan Suci Nurhati dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI dalam jurnal Scientific Reports berjudul Major Sources and Monthly Variations in the Release of Land-derived marine debris from the Greater Jakarta Area, Indonesia tersebut merupakan studi monitoring bulanan sampah pertama di Indonesia yang mengidentifikasi enam tipe sampah dan 19 kategori sampah plastik dari sembilan muara sungai di Jakarta, Tangerang, dan Bekasi selama periode Juni 2015 sampai 2016.

“Sekitar 59 persen dari sampah yang mengalir di sembilan muara sungai tersebut merupakan sampah plastik yang didominasi styrofoam,” kata Reza menjelaskan sampah dari kemasan berbahan expanded polystyrene foam (EPS Foam) di Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan hasil monitoring mengestimasi aliran sampah 8.32 ton per hari dari kawasan Jakarta, Tangerang, dan Bekasi.

BERITA TERKAIT :
Sampah Makanan Lebaran Warga Jakarta 66 Ribu Ton, Warga Bekasi: Bau Busuk Makanan Basi 
Ubah Sampah Jadi Nilai Ekonomis, Pengurus RW 13 Penjaringan Santuni Anak Yatim

“Angka tersebut 8-16 kali lebih rendah dibandingkan dengan estimasi dari studi-studi berbasis model,” ujar dia.

 Reza mengungkapkan fakta itu menekankan pentingnya data monitoring di lapangan untuk memvalidasi kontribusi sampah plastik dari Indonesia.

Sementara itu Intan mengatakan kesadaran masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik dan kemasan berbahan EFS foam serta program bersih sungai oleh pemerintah daerah yang konsisten menjadi kunci mengurangi sampah plastik ke laut.

Komitmen pemerintah Indonesia untuk mengurangi sampah laut serta mendukung target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDG) 14.1 perlu didukung oleh informasi ilmiah melalui riset monitoring yang komprehensif dalam mengidentifikasi sumber di lapangan.