RADAR NONSTOP - Pejabat eselon III dan IV terancam nganggur. Diketahui, adanya wacana pemangkasan jabatan eselon III dan IV, bahkan menggantikannya dengan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan alias robot.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan pemerintah saat ini butuh kecepatan dalam mengurus birokrasi. Hal itu menjadi alasan adanya wacana pemangkasan jabatan eselon III dan IV.
"Kita butuh kecepatan dalam bekerja, dalam memutuskan. Kita butuh kecepatan dalam bertindak di lapangan, karena perubahan-perubahan ini sudah sangat cepat," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/12/2019).
BERITA TERKAIT :Wacana pemangkasan jabatan eselon III dan IV mulai berlaku pada awal 2020. Wacana tersebut masuk dalam program prioritas kabinet Indonesia Maju yaitu reformasi birokrasi. Indonesia selama ini masih menjadi negara tujuan investasi, namun rumitnya jalur birokrasi di tanah air menyumbat laju kegiatan tersebut.
"Karena sekarang ini, pemerintah yang fleksibel sangat dibutuhkan. Kapal kita kapal besar, kalau kita memiliki alat-alat, instrumen-instrumen yang membuat kita cepat dalam bertindak, memutuskan, itu akan sangat membantu sekali dalam mengelola pemerintah, negara ini," jelas ini.
Jokowi juga berencana menggantikan sebagian jabatan eselon III dan IV dengan AI atau robot. Sebab, penggunaan kecerdasan buatan bisa memberikan kecepatan administrasi dan prosesnya tidak lagi manual.
"Tapi ini proses panjang, sekarang persiapan menuju ke sana, sehingga birokrasi kita lebih cepat, tugas birokrasi jadi lebih ringan," ungkapnya.
Meski demikian, Eks Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan bahwa setiap pejabat eselon III dan IV yang terkena pemangkasan tidak mempengaruhi pendapatan yang setiap bulan diterima.