RADAR NONSTOP- Polemik rencana Pembangunan Hotel di Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jalan Cikini Raya, Jakpus oleh PT Jakpro terus bergulir. Kalangan politisi di Kebon Sirih pun ramai-ramai menolak jika wadah aktualisasi seniman itu, dibangun hotel oleh Pemda
Tak terkecuali sekretaris Komisi B DPRD DKI, Pandapotan Sinaga yang sempat diberitakan salah satu media nasional disebut mendukung pembangunan hotel di area Taman Ismail Marzuki. Mantan Ketua DPC PDIP Jakpus itu pun menegaskan menolak keras pembangunan hotel di TIM.
"Saya tidak pernah menyetujui atau mendukung pembangunan wisma dan hotel di dalam TIM. Saya hanya mengungkapkan revitalisasi TIM harus berjalan, karena penyertaan modal daerah sudah diberikan dalam APBD sebesar Rp.200 miliar," ujar politisi PDIP yang terpilih dari dapil Jakpus itu.
BERITA TERKAIT :Menurut Pandapotan, kunjungan yang dilakukan Komisi B DPRD DKI awal pekan lalu sempat mempertanyakan kajian dari penyertaan modal daerah pada APBD DKI untuk revitalisasi TIM yang direncanakan Rp.1,8 triliun.
Selain itu, dirinya pun sempat menyampaikan agar seniman dan budayawan diajak berbicara untuk setiap kegiatan di dalam area TIM.
"TIM merupakan tempat berkumpulnya seniman dan kebudayaan untuk mengekpresikan karyanya. Dan itu merupakan melakukan kegiatan kesenian kekyaaan sekaligus aset negara yang harus dijaga," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, pihak PT Jakpro mengatakan para seniman akan dapat keuntungan banyak dan bisa menjadi kaya raya."Kekayaan seniman itu tidak bisa diukur dengan materi atau pun uang. Jadi saya tegaskan jika pembanguan hotel tidak akan memberikan pengaruh apapun bagi para seniman dan budayawan. Karenanya saya tegaskan, saya menolak pembangunan hotel di dalam area Taman Ismail Marzuki yang menjadi pusat seniman dan budayawan berkumpul," tandasnya