RADAR NONSTOP - Boedoet kembali berkumpul. Kali ini titik lokasi ada di kawasan Situ Gintung, Ciputat, Tangsel.
Seruan kumpulnya Boedoet menggema di group WhatsApp (WA) dan Facebook serta Instagram (IG). Acara akan digelar pada 10 November 2019.
Diketahui, Boedoet adalah STM yang dicap sebagai Jawara Jakarta. Di era-1980 hingga tahun 1999, sekolah yang terletak di Jalan Budi Utomo, Jakarta Pusat itu dikenal jago tawuran.
BERITA TERKAIT :Di Jalan Budi Utomo saat itu ada lima sekolah yakni STM Negeri 1 dan 5 serta SMA Negeri 1. Lalu, STM PGRI 4 dan 5.
Para siswanya tersebar diseluruh Jabodetabek. Saat itu ada istilah basis di mana para pelajar ke sekolah naik bus PPD dan Patas Mayasari Bhakti.
PPD 913 jurusan Kalideres-Senen identik dengan siswa yang tinggal di Kalideres, Cengkareng, Green Garden dan Grogol.
Lalu ada juga PPD 40 dari Cililitan, 63 dari Tanjung Priok, 10 dari Mistik, 106 Lebak Bulus, 905 Pademangan-Kota, 52 Pulogadung-Asem, 508 Kemayoran, 806 Pasar Minggu, 82 Tanah Abang, Jalur Kereta Depok-Bogor, 504-P25 Cimone Tangerang, 900 Pramuka, 12 Radio Dalam-Senopati dan P9 Bekasi.
Rasa solidaritas kalanga Boedoet memang dikenal paling solid diantara STM lain. "Kami solid karena waktu sekolah bertaruh nyawa. Dulu, hampir setiap hari kami dibantai sekolah lain baik berangkat maupun pulang. Alhamdulillah sekarang sudah pada ingsaf dan hijrah," ungkap salah satu anak Boedoet jebolan tahun 1997-an yang namanya enggan disebutkan namanya, Kamis (7/11).
Sebenarnya kata dia, anak Boedoet itu saat masuk awal kelas satu biasa saja. Artinya tidak paham taktik tawuran tapi karena selalu dibantai oleh sekolah lain jadilah para siswanya melawan hingga dikenal jago tawuran.
"Terkadang sekolah lain itu membantai hanya coba-coba aja ya seperti tes nyali lah. Mungkin cap jawara Jakarta buat Boedoet itu karena kami jarang mundur dan sulit dikalahkan walaupun musuh banyak," tukasnya.
Boedoet bukan hanya dikenal jago tawuran, para alumninya pun kini banyak yang sukses. Ada yang jadi politisi dan banyak juga menjadi pejabat hingga pengusaha terkenal seperti Pemilik Trans TV Group, Si Anak Singkong, Chairul Tanjung dan Agun Gunanjar dari Golkar.
"Karena niat kami sekolah. Bukan tawuran, makanya kami seringnya dibantai. Ada istilah dulu lo jual kita beli, banyak juga kok sekolah yang berkawan dengan Boedoet. Dan mereka nyaman karena kita jaga," ucapnya.
Diketahui, kumpulnya anak Boedoet di Situ Gintung bukan unjuk kekuatan tapi sebagai wahana silatuhrahmi antar basis. Acara reuni tahunan itu selalu digelar diberbagai daerah setiap tahunnya.
Pada 2018, Boedoet berkumpul di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. "Temu kangen saja. Inilah rasa silatuhrahmi kami, dari seluruh basis hadir," tambahnya.