Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Busyet, Jokowi Guyur Duit Pendidikan Rp 508 Triliun

NS/RN | Rabu, 06 November 2019
Busyet, Jokowi Guyur Duit Pendidikan Rp 508 Triliun
Jokowi dengan para pelajar.
-

RADAR NONSTOP - Dana pendidikan naik. Anggaran itu lebih besar dari infrastruktur yang hanya Rp 423 triliun.
Diketahui, Jokowi mengajukan anggaran Rp 508 triliun untuk pendidikan.  

APBN tahun 2020 yang sebagian besar untuk pembangunan SDM. Jokowi meminta kementerian/lembaga hingga Pemda berhati-hati mengelola anggaran.

Jokowi menyampaikan, dalam APBN 2020, pemerintah menganggarkan Rp 423 triliun untuk infrastruktur dan Rp 508 triliun untuk pendidikan. Jumlah ini tentunya terbilang besar.

BERITA TERKAIT :
Eks Watimpres Sidarto, Dekat Dengan Jokowi Tapi Kecewa Ke Mulyono 
Jokowi Dan SBY Gak Hadir Ke Lapangan Banteng, Tanda Apakah Buat RIDO?

"APBN 2020 kita telah menetapkan anggarannya, secara garis besar Rp 423 triliun untuk belanja infrastruktur, kemudian Rp 508 triliun untuk pendidikan dan Rp 132 triliun untuk kesehatan. Ini adalah duit semua, duit semua. Hati-hati dengan angka-angka sebesar ini. Belum bidang-bidang yang lainnya," ujar Jokowi saat membuka Rakornas LKPP di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Jokowi meminta LKPP proaktif membantu menggerakkan perekonomian meski alokasi anggaran berada di bawah kewenangan kementerian/lembaga.

"Walaupun kebijakan alokasi anggaran berada di kewenangan kementerian/lembaga, LKPP dapat proaktif agar segera menggerakkan perekonomian. Jangan sampai cara yang lalu masih kita gunakan," kata Jokowi.

Jokowi juga jengkel lantaran masih ada proses tender yang masih berlangsung pada November 2019. Untuk tender konstruksi, nilainya mencapai Rp 31,7 triliun.

Jokowi meminta agar kejadian ini tidak diulangi. Sebab, pengerjaan konstruksi yang main asal kebut dapat mempengaruhi kualitas infrastruktur yang dibangun.

"Lepas Agustus masih urusan lelang, gimana? Tapi kenyataannya masih banyak, dan ini kita ulang terus kesalahan seperti ini. Akhirnya apa? Ya kualitasnya jelek. Jembatan ambruk, ya kayak gini, November masih lelang, SD ambruk, karena kerja cepat-cepatan dan pas kerja pas basah, hujan," pungkas Jokowi.