RADAR NONSTOP - Anggaran konsultan ITF Rp10 miliar dipertanyakan dewan. Soalnya, semestinya kajian pembangunan ITF sudah selesai sejak lama. Kok anggaran konsultannya diadakan terus tiap tahun.
Begitu dikatakan Koordinator Komisi D DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik saat rapat komisi D DPRD DKI mengenai pembahasan Kebijakan Umum Anggaran-Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020. Anggaran tersebut diajukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.
"Waktu mendesain ITF itu kan mestinya sudah ada desainnya untuk berapa. Masak setiap ITF bapak mau kasih Rp 10 miliar pendampingan. Soal tipping fee itu kan sudah ada perdanya apalagi yang mau bapak cari," tanya Taufik.
BERITA TERKAIT :Menanggapi hal ini, Kepala Unit Tempat Pengelola Sampah Terpadu DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto berkelit, pihaknya membutuhkan tenaga ahli untuk melakukan kajian.
Menurutnya kegiatan ini serupa dengan pembangunan ITF Sunter yang bekerja sama dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Tahun depan itu kami juga akan membangun setidaknya target RPJMD itu ada tiga ITF yang harus kami bangun," ujar Asep di gedung DPRD DKI, Senin (4/11/2019).
Proyek ITF sendiri bukan hal baru untuk Pemprov DKI. Sebelumnya, ITF Sunter yang direncanakan sejak tahun 2012 sempat mangkrak karena alasan anggaran hingga proses lelang.
Akhirnya, pada 2018 Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan pembangunannya pada tahun 2018. Namun IMB baru terbit dan pembangunan fisik baru bisa dikerjakan pada tahun 2019.
ITF sendiri bertujuan untuk mengelola sampah untuk mengurangi keluaran sampah Jakarta ke TPA Bantar Gebang. Bahkan, sampah yang dikelola di ITF direncanakan bisa menjadi sumber pembangkit tenaga listrik.