RADAR NONSTOP - Isu SARA dipastikan akan tetap terjadi di pilpres. Hal ini dikatakan Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid atau Yenny Wahid.
Putri Gus Dur ini mengatakan kedua belah pihak masih menggunakan isu SARA. "Pilpres masih mewarnai isu SARA," ujar Yenny Wahid saat menjadi pembicara terkait dalam rilis survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Senin (24/9).
Yenny mengungkapkan, hal ini untuk menjawab pertanyaan yang muncul saat berbicara di Singapura beberapa hari lalu.
BERITA TERKAIT :“Kemarin saya ditanya di sebuah forum di Singapura, apakah faktor agama akan menjadi isu dalam politik Indonesia ke depan? Saya jawab ‘iya’. Apakah isu agama akan dipakai dalam Pilpres nanti? Saya jawab ‘iya, dan dipakai kedua belah pihak’” kata Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur,
Menurut Yenny, isu tersebut akan dipakai oleh dua kubu yang bertarung, yakni Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia menyebut kubu Jokowi akan diserang karena disebut sebagai keluarga PKI, sedangkan kubu Prabowo dianggap mempromosikan khilafah.
“Kenapa? Karena Prabowo diserang karena dianggap akan mempromosikan khilafah, Jokowi diserang karena dianggap keluarga PKI,” ujar Yenny.
Meski begitu, ia menilai kedua tuduhan tersebut tidak berdasar. Maka dari itu, ia meminta agar masyarakat memberi dukungan kepada calon pilihannya secara proporsional, dan tak menyerang kubu lawan dengan isu hoaks.
“Ini dua-duanya baseless menurut saya jika melihat track record kedua orang ini. Jadi mestinya kita proposional, kita boleh mendukung menjadi timses siapapun, tapi tidak boleh menggunakan hoaks, menggunakan isu-isu yang tidak mendasar,” tandasnya.
Hingga kini Yenny dan keluarga belum menentukan arah dukungan ke mana. Sandiaga Uno sebelumnya telah menemui Yenny dan mengajak bergabung.
Selain Sandiaga, kubu Jokowi juga akan menggaet Yenny agar memperkuat tim. Tapi, Yenny baru akan memutuskan dukungan dalam minggu ini.