RADAR NONSTOP - Ruas jalan raya Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat masih marak para penjual cinta. Berpakaian seksi, para wanita berjejer di pinggir jalan.
Sebut saja Bunga. Cewek 25 tahun ini mengaku, mangkal di Parung bersama empat kawannya. Biasa dia keluar rumah jam 10 malam.
"Setiap malam saya di sini. Biasa sampai jam 3 pagi, tergantung aja kalau ramai bisa sampai jam 4 subuh," aku cewek berlogat Sunda ini, Sabtu (12/10) dinihari.
BERITA TERKAIT :Bunga mengaku, kost di kawasan Parung. "Tempat kost kan bisa juga dipakai buat kencan daripada di hotel," ucap cewek berambut panjang dengan tinggi sekitar 164 cm ini.
Soal tarif kata Bunga, bisa dinego. "Penawaran pertama 500 ribu, biasa ditawar 250-300 ribu lah. Kalau nginap lain lagi dong tarifnya," ungkapnya.
Para penjaja seks itu jika dari arah Ciputat biasanya setelah Pasar Parung. Nah, jika dari arah Bogor, setelah Perumahan Telaga Kahuripan.
"Ada yang dipinggir jalan. Ada juga mangkal di warung rokok," terang Mawar asal Sukabumi yang sudah satu tahun menjadi pemuas nafsu pria.
Bunga dan Mawar kompak mengaku kalau dirinya terjun ke lembah hitam karena terpaksa. "Saya baru cerai dari suami. Buat hidup gimana lagi," terang Bunga dan Mawar.
Tapi jika Anda terpesona dengan penjaja cinta di Parung sebaiknya juga waspada. Karena tidak sedikit konsumen yang kena tipu.
Biasanya si cewek ketika ditawar harga kencan oke saja. Lalu, si cewek membawa pria ke rumah yang tak jauh dari jalan.
Sampai di rumah, si pria akan disediakan kopi, bir dan kacang. Usai minum bukannya kencan malah tagihan hingga jutaan yang ditagih.
"Diajak ke rumah dan ada musiknya. Pas selesai minum bukan kencan tapi malah disuruh bayar minuman yang harganya sudah diketok," ungkap pria hidung belang yang pernah kena tipu.