Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Juara Piala Suhandinata

Libas Dominasi China, Putri KW Jadi Idola Bulutangkis dan Mendadak Terkenal

NS/RN/CR | Minggu, 06 Oktober 2019
Libas Dominasi China, Putri KW Jadi Idola Bulutangkis dan Mendadak Terkenal
Putri KW idola baru bulutangkis.
-

RADAR NONSTOP - Pecinta bulutangkis di tanah air boleh bangga. Penerus olahraga tepok mencetak sejarah menjadi juara dunia beregu campuran junior atau Piala Suhandinata 2019. 

Tinta emas sejarah bulu tangkis ditorehkan para pemain junior terbaik Indonesia saat menghancurkan juara bertahan China dengan skor 3-1 di Kazan Gymnastic Center, Rusia, Sabtu (5/10) malam ini WIB.

Putri Kusuma Wardani yang juga meraih kemenangan tiga set atas Zhou Meng, dengan skor 21-18, 20-22, 21-14. Warganet riuh dan membuat tagar Putri KW menjadi trending topik di twitter. 

BERITA TERKAIT :
Smash Jojo Mematikan, Sabet Juara All England 2024
Kalah Lagi, Apriyani Rahayu Mulai Pudar?

Putri KW banjir pujian. Dia dinilai akan mampu membawa kejayaan bulutangkis tanah air. 

Sementara kemenangan juga diraih Ganda putri Febriana Dwipuji Kusuma/Putri Syaikah. Pasangan ini menjadi penentu kemenangan Indonesia setelah berjuang sengit tiga game. 

Kalah di game pertama, Febriana/Putri bertarung dengan heroik untuk memukul balik Li Yi Jing/Tan Ning dengan skor 16-21, 25-23, 21-13. Kemenangan itu membuat Indonesia unggul 3-1.

Kemenangan Indonesia diawali ganda campuran Daniel Marthin/Indah Cahya Sari Jamil yang mengalahkan Feng Yan Zhe/Lin Fang Ling juga melalui rubber game dengan skor 21-18, 18-21, 21-11. 

Kekalahan dialami tunggal putra Bobby Setyabudi yang harus menyerah tiga game dengan skor 17-21, 21-17, 20-22. Kendati kalah, Bobby sudah menunjukkan kemampuan maksimal yang dibuktikannya dengan sempat merebut game kedua.

Selama ini China begitu perkasa dengan merebut 10 kali Piala Suhandinata. Korea tercatat dua kali juara diikuti Malaysia sekali. Indonesia tercatat tiga kali menjadi runner-up pada 2013, 2014, 2015.