Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Kosmetik Campur Pemutih, Dibuat di Samarinda Dijual di Jabodetabek  dan Surabaya

NS/RN | Senin, 09 September 2019
Kosmetik Campur Pemutih, Dibuat di Samarinda Dijual di Jabodetabek  dan Surabaya
Kosmetik ilegal diamankan polisi.
-

RADAR NONSTOP - Peredaran kosmetik palsu kian marak. Di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), kosmetik palsu dijual bebas. 

Barang yang bisa bikin gatal dan bahaya bagi cewek itu ternyata dibuat di Samarinda, Kalimantan Timur. Bukan hanya Jabodetabek, tapi barang ilegal itu juga dikirim ke Palembang dan Surabaya. 

YP (26) si pembuat kosmetik oplosan mengaku kalau barang itu dia buat di rumahnya kawasan Jalan Bung Tomo, Samarinda Seberang.

BERITA TERKAIT :
Senjata Ilegal Beredar Di DKI Dan Aksi Koboi Mampang Yang Viral,,,
Kosmetik Beracun Marak, Jangan Kaget Kalau Lihat Wajah Cewek Jabodetabek Geradakan 

"Pelaku mengaku barang itu dikirim ke Jakarta, Surabaya dan Palembang," ujar Kanit Eksus Satreskrim Polresta Samarinda Ipda Reno Chandra, di kantornya, Minggu (8/9).

Saat digerebek polisi, barang-barang siap edar seperti lulur, hand body, suplemen vitamin, hingga ember tempat adonan dan timbangan digital diamankan. 

"Pelaku ini membeli bahan-bahan di pasaran untuk dicampur dalam ember, seperti susu sapi, bibit pemutih, dan lainnya. Diaduk menggunakan mixer," ujar Reno.

"Dia (YP) memasarkannya melalui akun instagram. Konsumennya ada di Palembang, Jakarta, hingga Surabaya. Termasuk Balikpapan, dan juga Samarinda sendiri. Setiap bulan, dia dapat untung Rp 2,5 juta-Rp 3,5 juta," ungkap Reno.

Pengetahuan pelaku mengoplos kosmetik yang sudah berlangsung 4 tahun itu, lanjut Reno, diperolehnya dari temannya di kawasan Pasar Pagi Samarinda.

"Untuk konsumen Samarinda, pelaku menggunakan jasa kurir. Pelanggan di luar kota, menggunakan jasa ekspedisi. Produksinya tidak setiap hari, tergantung pesanan. Campurannya dalam ember pun, dia hanya mengira-ngira," jelas Reno.