RADAR NONSTOP - WAHIDIN Halim tersenyum. Tersenyum ketika kepadanya dikatakan bahwa akhir-akhir ini dirinya jadi perbincangan di dunia politik nasional.
Juga tersenyum, ketika Gubernur Banten yang pernah menjadi ketua Partai Demokrat provinsi wilayah Jawa paling barat itu, ditanya tentang pernyataannya “no comment” soal dukungannya ke Jokowi dalam pencapresan tahun 2019.
BERITA TERKAIT :“No comment itu maksud saya ya sudah. Persoalan kecil jangan dibesar-besarkan. Wartawan juga sih yang suka narik-narik soal yang begitu,” kata Wahidin dalam percakapan dengan wartawan Grup Rakyat Merdeka, kemarin.
Berikut wawancara lengkap wartawan Grup Rakyat Merdeka dengan Gubernur Banten H Wahidin Halim:
Persoalan kecil?
Ya. Soal pilihan dan dukungan itu soal hati. Gak perlu dibuka-buka, dibesar-besarkan. Saya konsentrasi saja mengurus Banten. Memajukan Banten.
Adakah konflik kepentingan sebagai orang politik dan sebagai pejabat publik?
Gak. Begitu jadi gubernur saya sudah jadi pemimpinnya seluruh masyarakat Banten. Tidak ada kepentingan politik partai politik. Gak ada yang dikte atau atur-atur saya. Dasar kerja dan kegiatan saya adalah kepentingan rakyat dan perundang-undangan.
Anda masih jadi ketua Partai Demokrat Banten?
Nggak.
Masih merasa sebagai orang Demokrat?
Susah juga ya. Saya merasa sebagai rakyat yang sekarang jadi gubernur.
Seberapa dekat hubungan Anda sebagai gubernur dengan Presiden Jokowi?
Presiden memang sering ke Banten. Itu karena memang banyak program dan proyek pemerintah di Banten. Saya lihat Presiden juga dekat dengan rakyat. Dan senang berkomunikasi dengan rakyat.
Jadi, dalam pandangan Gubernur Banten, Presiden Jokowi oke ya?
Rakyat juga tahu program-program pemerintahan Jokowi sangat bermanfaat untuk rakyat. Infrastruktur misalnya. Di zaman Pak Jokowi ini kan lebih. Meningkat.
Kehebatan yang lain?
Banyak itu. Saya suka pada orangnya dekat rakyat. Bukan hanya hatinya, tapi kata-kata dan perbuatannya dengan dengan rakyat. Tidak dibuat-buat. Pidatonya mudah dimengerti. Bahasanya biasa-biasa saja. Juga pendek.
Anda juga seperti itu. Karakternya begitu?
Beliau orang dari bawah. Walikota, lalu gubernur. Baru presiden.(*/rmg)