Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Laporan Keuangan Diduga Window Dressing, Jakpro Mau Tipu Anies?

RN/CR | Rabu, 07 Agustus 2019
Laporan Keuangan Diduga Window Dressing, Jakpro Mau Tipu Anies?
Anies Baswedan -Net
-

RADAR NONSTOP - Laporan keuangan PT Jakarta Propertindo membuat Kebon Sirih berang. Soalnya, laporan keuangan tersebut diduga kuat window dressing mirip laporan PT Garuda Indonesia.

“Ini sangat berbahaya, laporan keuangan seperti itu sama saja menipu rakyat, DPRD dan Anies Baswedan sebagai gubernur,” ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Mohamad Taufik, saat berbincang santai dengan radarnonstop.co di Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Rabu (7/8/2019).

M Taufik sangat menyesalkan tindakan Jakpro yang menurutnya telah memberikan laporan keuangan palsu kepada DPRD DKI Jakarta. “Apa dia (Jakpro) pikir anggota dewan itu orang bodoh. Jadi seenaknya saja membuat - buat laporan yang tidak benar,” imbuhnya.

BERITA TERKAIT :
Weleh, Weleh, PKS Goda Anies Maju Pilkada DKI Lagi
Dukung Jakarta Kota Global, JIP Optimalkan SJUT Dari Telekomunikasi Hingga Air

Sebelumnya diberitakan, dalam rapat di Komisi C DPRD DKI Jakarta pada Rabu (31/7/2019), terbongkar bahwa laporan keuangan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta ini mencatatkan kinerja yang buruk. 

Kinerja keuangan Jakpro pada 2018 Jakpro diketahui anjlok signifikan dibanding pada 2017. Pendapatan Jakpro diperkirakan hanya Rp842,8 miliar (unaudited) sementara pada 2017 sebesar Rp1,573 triliun (audited).

Laba usaha pun melorot dari Rp500 miliar pada 2017 (audited), menjadi Rp100 miliar (unaudited).

Dampaknya, laba bersih rontok dari Rp478 miliar pada 2017 (audited) menjadi Rp23,9 miliar pada 2018 (unaudited). Dan deviden untuk Pemprov DKI turun dari Rp95,2 miliar pada 2017 (audited) menjadi hanya Rp9,6 miliar pada 2018 (audited).

"Ini akibat penurunan kinerja anak perusahaan," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro, M Hanief.

Ketika anggota Komisi C menanyakan alasan penurunan yang menyentuh ratusan persen. Hanief mengatakan, angka-angka tersebut yang mendekati angka riil kinerja keuangan Jakpro.

"Memang di RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan) 2019 bottom line-nya berapa untuk laba bersih?" Ditte Abimayu, anggota Komisi C melanjutkan pertanyaan.

"Rp53 miliar," jawab Hanief.

"Tak jauh dari realisasi 2018. Jadi, selama ini data keuangan Jakpro tidak benar?"

Hanief membantah, dan sekali lagi mengatakan bila angka-angka unaudited pada 2018 merupakan angka yang mendekati riil.

"Berarti laporan keuangannya window dressingya?" tanya Ditte.

Hanief tidak menampik maupun mengiyakan.

Dari keterangan Direktur Pengembangan Bisnis PT Jakpro itu diketahui jika pada 2020, BUMD ini bakal kembali mendapat penyertaan modal daerah (PMD) yang besarnya mencapai Rp5 triliun.

PMD ini akan digunakan untuk membiayai tiga proyek yang sedang berjalan, yaitu Program Rumah DP 0 Rupiah, revitalisasi Taman Ismail Marzuki, dan pembangunan stadion di Taman BMW, Sunter, Jakarta Utara.