RADAR NONSTOP - Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, didesak segera mengganti jajaran direksi PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Bila tidak, perusahaan plat merah dikhawatirkan akan sakit parah.
Begitu dikatakan Ketua Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar), Sugiyanto, penurunan laba usaha dan laba bersih pada 2018 lalu, meski masih bersifat unaudited, menunjukkan bahwa BUMD itu dalam keadaan tidak sehat meski terus disuntik dengan PMD (Penyertaan Modal Daerah).
"Jajaran direksi Jakpro, termasuk Dirut-nya harus segera diganti, penurunan laba usaha dan laba bersih yang begitu signifikan merupakan bukti kegagalan kinerja mereka," kata Sugiyanto kepada awak media di Jakarta Jumat (2/8/2019).
BERITA TERKAIT :SGY, panggilan akrab pria berkacamata ini, menyesalkan karena selama ini Jakpro selalu digembar-gemborkan sebagai salah satu BUMD milik Pemprov DKI Jakarta yang paling sehat, sehingga banyak proyek strategis Pemprov yang diserahkan kepada BUMD ini, seperti pengelolaan Pulau C, D dan G hasil reklamasi di Teluk Jakarta; proyek pembangunan stadion di Taman BMW, Jakarta Utara; proyek Rumah DP 0 Rupiah; dan light rapid transit (LRT).
Terungkapnya data riil ini, lanjut SGY, Jakpro ternyata tidak seperti yang digembar-gemborkan. “Lagipula kalau Jakpro dalam kategori sehat, pencapaian pada 2017 dan tahun-tahun sebelumnya seharusnya dapat dipertahankan. Kalau pun terjadi penurunan, tidak sedrastis itu," imbuhnya.
SGY pun mengingatkan publik pada kegagalan Jakpro memenuhi target penyelesaian proyek LRT dengan rute Kelapa Gading-Velodrome Rawamangun sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018, dan ia khawatir dengan kondisi BUMD itu yang terbukti tidak sehat, semua proyek strategis itu akan bermasalah.
"Karena itu, terungkapnya kinerja keuangan Jakpro ini menjadi warning bagi gubernur agar segera membenahi internal BUMD itu," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada 2018 lalu Jakpro membukukan kinerja yang sangat buruk. Laporan keuangannya bahkan ditengarai mengandung unsur window dressing.