RADAR NONSTOP – Pemilihan Ketua Umum PSSI baru akan digelar Januari 2020. Namun, kabarnya hal itu bisa dilakukan lebih cepat pada tahun ini.
PSSI menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Hotel Mercure Ancol, Sabtu (27/7) malam WIB ini. KLB dilakukan untuk memilih anggota Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP).
Nantinya KP dan KBP ini akan bekerja untuk menyeleksi calon-calon ketum PSSI yang akan dipilih pada Kongres Tahunan awal tahun depan. Sebab, posisi ketum kini sudah lowong sejak Edy Rahmayadi mundur Januari lalu.
BERITA TERKAIT :Standar SNI dan Berukuran Resmi FIFA, Lively Ball Hadir Menjadi Solusi Bagi Pecinta Sepakbola
Khofifah & Emil Dardak Duet Lagi, Dapat Garansi Dari Parpol Pro Prabowo-Gibran
Akan tetapi, pemilihan ketum baru sebenarnya tak perlu menunggu hingga Januari karena menurut statuta FIFA, setelah dibentuk KP dan KBP, pemilihan bisa digelar 100 hari atau tiga bulan kemudian.
"Mengacu pada statuta PSSI dan FIFA, KP dan KBP itu syaratnya dibentuk di Kongres Biasa atau KLB. Disayangkan waktu di kongres lalu (Bali) tidak dibentuk KP dan KBP, malah bahas program. Ini kelihatan Exco yang sekarang mengulur waktu," ujar Mantan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Tony Apriliani.
Tony menilai, hal ini perlu dilakukan karena PSSI sudah lama tidak memiliki pemimpin setelah ditinggal Edy. Maka dari itu, PSSI harus segera menentukan ketum baru mengingat banyak agenda yang harus dilakukan ke depan, termasuk persiapan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan SEA Games 2019.
"Saya sudah sarankan, usulkan dibentuk KP dan KBP. Setelah dibentuk, bisa melaksanakan pekerjaan untuk pemilihan Ketua Umum dan Exco yang sesuai statuta bisa dilakukan paling cepat 100 hari atau 3 bulan setelah KP dan KBP terbentuk," jelasnya.
Dia juga mempertanyakan apakah ada perwakilan FIFA dan AFC yang datang ke KLB hari ini? Kehadiran kedua wakil itu disebut diperlukan apabila nanti ada deadlock saat kongres terjadi.
