Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Digaungkan Bakal Nyagub DKI, Akademisi Anggap Bang Pepen Mimpi

YUD | Selasa, 16 Juli 2019
Digaungkan Bakal Nyagub DKI, Akademisi Anggap Bang Pepen Mimpi
Walikota Bekasi Rahmat Effendi
-

RADAR NONSTOP - Mencuat kabar dari internal Partai Golkar Kota Bekasi kalau Rahmat Effendi, Walikota sekaligus Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi saat ini digaung-gaungkan mengikuti bursa Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta mendatang.

Hal itu lantaran Bang Pepen, panggilan akrabnya, dianggap layak memimpin Ibukota Jakarta. Menyikapi hal tersebut, Tuti Sariningsih, figur akademisi menganggap Bang Pepen dan yang menggaungkan sedang bermimpi.

"Salah satu kegagalan fatal pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bekasi tahun 2018, salah kelola sehingga mengalami pendarahan dan harus masuk Intensive Care Unit (ICU) atau unit perawatan khusus. Bicara Kartu Sehat Bekasi Berbasis NIK yang saat ini menjadi BPJS, tidak menutup kemungkinan ada kejanggalan dalam penggunaan anggaran yang tidak sedikit digelontorkan APBD," ungkap Tuti kepada RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group) dengan tegas, Selasa (16/7).

Tuti menjelaskan, kalau sosok Bang Pepen belum begitu terkenal di kalangan masyarakat DKI Jakarta. Ini yang akan menjadi kendala dan perjuangan yang berat.

"Kita boleh bermimpi, selama impian tersebut terukur," pungkasnya.

Terpisah, Rahmat, sosok Akademisi Unisma mengatakan, bicara dari sisi birokrat, salah satunya miss management ke jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemkot Bekasi masih kurang.

Dicontohkan, dari Tahun Anggaran 2018 Kota Bekasi mengalami defisit. Belum lagi masalah Kartu Sehat Bekasi Berbasis NIK. Masalah kompensasi bau atau 'tiping fee' sampah dimana jaman Ahok tidak ada masalah namun di jaman kepemimpinan Anies menuai masalah.

"Ini jelas akan menjadi penghambat perjalanan Bang Pepen, ditambah belum terlalu dikenal di kalangan masyarakat DKI Jakarta. Tapi kalau bicara sisi pribadi dan politik, menurut saya layak-layak saja," papar Rahmat.

BERITA TERKAIT :