RADAR NONSTOP- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cileungsi, Kabupaten Bogor, digruduk puluhan warga, Senin (8/7) dini hari.
Hal itu disebabkan karena tampa alasan jelas, pihak RSUD memulangkan paksa, KH. abdul Kholiq (73) yang tengah kritis.
Padahal, Abdul Kholiq membutuhkan penanganan intensif karena menderita penyakit pada syaraf.
BERITA TERKAIT :Pada Radar Nonstop, Syahrul, salah satu tokoh pemuda Kecamatan Tanjungsari menerangkan. Pihak rumah sakit terkesan meremehkan kondisi pasien. Hal itu terlihat dari sikap RSUD yang tidak memperhatikan keselamatan pasien.
"Saya tidak mengerti sama pihak RSUD, Kiyai belum ada perubahan pasca oprasi tapi sudah di suruh pulang tanpa ada alasan, atas dasar apa di suruh pulang ? ," tuturnya.
Bahkan, sambung dia, pihak RSUD menyepelekan urusan penanganan. Terlihat jelas pada kekeliruan pemasangan selang.
"Selang dipasang di luar hidung dan ujunh selah nembus keluar ke mulut. Jadi mengganggu pernafasan, dan asupan tidak masuk ke kerongkongan, " ucapnya.
Belum lagi penulisan surat keterangan lepas rawat inap yang tidak di tandatangani pihak dokter. "Ini bukan pertama kali, sudah banyak yang merasa sirugikan oleh pelayanan RSUD," ungkap pria yang juga menjabat sebagai sekertaris Ansor Tanjungsari.
Puluhan warga beserta pengurus ormas Ansor tiba di RSUD pukul 14 :30. Kondisi RSUD saat itu sudah tidak ada aktivitas pelayanan.
Karena itu, massa membubarkan diri usai berdialok singkat dengan staf RSUD.
" Saat ini kami tidak bertemu dengan direksi. Kami akan kembali datangi RSUD untuk ber tabayyun. Agar tidak ada korban lagi, " tugasnya.
Saat dikonfirmasi, pihak rumah sakit belum memberikan penjelasan.
"Semua sedang rapat. Saya tidak bisa komentar," tukas Staf Pelaynan Keluhan Kasyarakat RSUD Cileungsi, Ringgo.