Warga Cirebon Kecewa, Sistem Zonasi Tak Penuhi Persamaan Hak Bersekolah
RADAR NONSTOP - Rasa kecewa terus berdatangan dari warga Cirebon. Seperti Yudi, warga Mundu Kabupaten Cirebon harus puas dengan sistem zonasi yang tidak bisa menyekolahkan putrinya ke sekolah negeri di Kota Cirebon yang terdekat dari batas wilayah rumahnya.
Sementara di Kecamatan Mundu banyak lulusan SMP yang juga ingin melanjutkan ke SMA Negeri.
Hal senada disampaikan Wawan, Warga Talun yang kecewa lantaran putranya tidak diterima di SMAN 1 Sumber. Padahal jarak terdekat dari rumah Wawan adalah SMAN 1 Sumber.
"Di Kecamatan Talun tidak ada SMA Negeri, dan yang terdekat hanya SMAN 1 Sumber, Kabupaten Cirebon, tapi tetap ditolak lantaran penerapan sistem zonasi, yakni kecamatan yang disekitar sekolah. Ini jelas tidak adil, dan tidak mengedepankan persamaan hak bagi anak untuk bersekolah. Wong jelas-jelas kecamatan kami tidak memiliki SMA Negeri, jadi mau sekolah dimana," katanya penuh kecewa dengan kebijakan sistem zonasi ini, Jum'at (21/6).
Ungkapan sama pun dilontarkan Budiman, warga Kecamatan Pekalipan Kota Cirebon yang tidak memiliki SMA Negeri.
Warga di Kecamatan ini sempat bingung termasuk warga Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon yang hanya memiliki satu SMA yakni SMA Negeri 8. Sementara warga di dua kecamatan lebih dekat zonasinya ke SMAN 8.
"Tapi apakah semuanya bisa ditampung, sebab bisa saja dari luar kecamatan pun datang untuk mendaftar ke SMAN 8. Lalu bagaimana dengan siswa yang nilai UN nya tinggi, yang sudah berkorban waktu dan tenaga untuk meraih prestasi sekolah. Karena semuanya hanya sia-sia dan semangat prestasi siswa sama sekali tidak dihargai untuk bisa bersekolah di SMAN ternama karena sistem zonasi," tandas kedua warga ini.