RADAR NONSTOP - Junari dan Dedi, pasangan suami istri (Pasutri) yang tinggal di RT 01/08, Majasem, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, hanya bisa pasrah dengan kondisi rumahnya yang roboh sebelah (separuh) akibat tersapu angin kencang saat hujan deras Februari 2019 lalu.
Pasutri dengan 5 putra ini hanya pasrah menerima nasib dan tidur tanpa takut dari sisa rumahnya yang tinggal separuh yang kian rapuh itu. Bahkan Pemkot Cirebon sendiri belum memberikan tindakan dan bantuan apapun atas musibah yang menimpanya.
Melihat kondisi ini, Yanti warga Majasem merasa iba dengan keadaan Pasutri ini. Bahkan tak terbayang jika musim hujan kembali datang, sebab atap reruntuhan rumah hanya ditutupi sepotong terpal agar keluarganya masih tetap berteduh.
Ibanya lagi, separuh rumah yang tersisa itu tidak memiliki kekuatan yang sempurna dan dikhawatirkan kembali roboh akibat tak kuat menahan beban kayu genting dan tembok yang tak utuh lagi itu.
"Kasihan sekali pasangan suami istri itu, Pemkot Cirebon masih cuek, padahal kondisi rumah yang tersisa sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan keselamatan anak- anaknya. Sampai kapan Pemkot membiarkan kondisi memprihatinkan ini dirasakan oleh pasutri tersebut. Mestinya segera dibantu agar tidak terjadi musibah susulan yang tidak diinginkan," terangnya saat dikunjungi RADAR NONSTOP (Rakyat Merdeka Group), Selasa (18/6) di daerah Majasem, Kota Cirebon.