Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Anggotanya Dipukul Debt Collector

Ormas Gibas Geruduk Leasing PT. Andalan

RICK | Senin, 17 Juni 2019
Ormas Gibas Geruduk Leasing PT. Andalan
-

RADAR NONSTOP - Ratusan Organisasi Masyarakat (Ormas) Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS) menggeruduk kantor Leasing PT Andalan di Ruko Emerald, Summarecon Bekasi, Senin (17/6).

Hal itu lantaran salah satu nasabah PT. Andalan ditagih debt collector di jalan raya hingga terjadi cekcok dan pemukulan terhadap nasabah yang mengakibatkan terluka di bagian wajah.

Nasabah yang dipukuli debt collector tersebut ternyata salah satu anggota Ormas Gibas tersebut

Tak tinggal diam, Ormas Gibas mengerahkan anggotanya menggeruduk PT. Andalan untuk menuntut perbuatan debt collector yang arogan dan bersikap kasar, sampai terjadi pemukulan.

Menurut Wakil Ketua Resort Gibas Kota Bekasi, Jumadi, ratusan anggota yang dikerahkan dari Sektor dan Sub Sektor Ormas Gibas untuk turun ke PT. Andalan itu meminta pertanggungjawaban, karena anggota Gibas terkena pukulan oleh debt collector leasing PT Andalan.

"Kami turun kejalan dalam rangka memberikan dukungan kepada anak dari Ibu Ririn terkait arogansi dan sikap kasar dari debt collector leasing PT. Andalan, dan sudah tidak sewajarnya penagihan di jalanan, tidak ada prosedurnya. Kami hitamkan PT. Andalan dan tunjukan jiwa corsa bahwa sakit satu sakit semua tanpa kecuali,” ungkap Wakil Ketua I Jumadi.

Menurut Waka Jum sapaan akrabnya, Gibas adalah Gibas yang terlahir dari rasa persaudaraan dan cinta damai. Jika salah satu anggota terluka, maka semua akan terluka.

Tak hanya itu, ia mengatakan, Kapolri Jendral Tito Karnavian memerintahkan kepada semua jajaran Polres dan Polsek di Indonesia untuk menangkap preman dan debt collector, jika aksinya sudah meresahkan masyarakat.

Sementara Panglima Ormas Gibas Resort Kota Bekasi, Andreas menambahkan, pihaknya akan memberikan waktu sampai hari Rabu.

"Jika tidak ada jawaban dari pihak PT. Andalan, maka kami akan menggeruduk dengan massa lebih banyak dan akan menuntut untuk tutup. Kami beri waktu hingga hari Rabu, sampai tidak ada jawaban, kami akan menutup paksa PT. Andalan, dan akan menurunkan massa lebih banyak lagi," tegas Andreas.

BERITA TERKAIT :