RADAR NONSTOP - Bagi orang tajir, Lebaran menjadi keunikan tersendiri. Karena biasa dilayani pembantu kini harus serba sendiri.
Sebab, para pembantu rumah tangga atau PRT jika Lebaran pastilah mudik ke kampung halaman. Kalaupun ada, pastilah PRT dadakan yang harganya bisa dua kali lipat.
Bukan soal harga, tapi PRT dadakan jika kita tidak kenal bisa saja malah memicu tindakan kriminal. Sudah menjadi kebiasaan rutin para orang kaya di Jakarta, jika Lebaran langsung booking hotel.
BERITA TERKAIT :Di hotel selain lebih nyaman, mereka juga dilayani. Tidak harus cuci piring atau bersih-bersih rumah.
"Saya langganan setiap Lebaran ke hotel. Karena PRT dan sopir mudik semua," aku Ray, warga Pondok Indah, Jaksel.
Semua aktifitas kata bapak satu anak ini dikerjakan di hotel. "Kalau pakai PRT dadakan ragu kejujurannya," ungkap pemilik usaha kuliner ini saat ditemui di hotel kawasan Thamrin, Jakpus.
Bagi yang tidak merayakan Lebaran, juga ikut nginap di hotel. "Hitung-hitung Liburan. Kami sekeluarga tinggal di hotel untuk sementara," tegas Gunawan warga Kelapa Gading, Jakut.
Biasanya Gunawan berlibur ke luar negeri. "Tahun ini kami di Jakarta saja. Karena banyak urusan perusahaan," beber pengusaha alat berat ini.
Dari pantauan radar nonstop di beberapa hotel di Jakarta, hampir semua kamar penuh. Rata-rata para pengunjung adalah mereka yang ingin berlibur dan tidak mudik ke kampung halaman.
Karena momen Lebaran, biasanya pihak hotel menaikan tarif menginap. "Maaf mas. Sudah penuh hingga tanggal 10 Juni," aku karyawan hotel di kawasan Ancol, Jakut.
Data dari Dinas Pariwisata DKI Jakarta menyebutkan pada Lebaran 2018, jumlah tamu hotel meningkat 80 persen. Umumnya para tamu adalah warga Jakarta yang ditinggal mudik oleh pembantunya.
Untuk menarik tamu, para hotel biasanya memberikan hiburan keluarga kepada para tamu. Selian itu menu yang disajikan ada juga kuliner khas Lebaran.