RADAR NONSTOP - Pemudik motor mulai tancap gas. Sejak Kamis (30/5), Jalan Raya Kalimalang, Bekasi, Jawa Barat, mengalami kepadatan.
Dari pantauan radar nonstop, para pemudik sudah sejak Rabu (29/5) malam, memadati Kalimalang. Mereka membawa kardus dan anak istri.
Riki (30) mengaku, dirinya mudik lebih awal agar tidak macet. "Saya naik motor dengan istri. Naik motor mudik lebih bermakna," aku bapak satu anak ini saat ditemui di Pom Bensin Kalimalang.
BERITA TERKAIT :Kata dia, selain bermakna dan berkesan dengan baik motor, di kampunga kemdaraan roda dua juga dibutuhkan untuk keliling saat Lebaran.
"Saya selalu naik motor. Lebih berkesan lah lihat pemandangan. Badan capai akan terbayar jika sampai kampung," aku pria asal Kebumen, Jawa Tengah ini.
Samanto yang tinggal di Senen, Jakpus juga mengaku kalau naik motor sangat berkesan. "Saya rombongan 30 motor arah Banyumas," ungkapnya.
Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kota, Ajun Komisaris Besar Ojo Ruslani menyatakan, ada kenaikan volume kendaraan pada ruas Jalan Raya Kalimalang. Pada H-8, jumlah lalu lintas mencapai 8.500-an lebih. Tapi, malam ini sampai jumlah kendaraan yang melintas mencapai 11 ribu.
"Kemungkinan besok menurun, naik lagi pada Jumat malam karena terakhir bekerja," kata Ojo.
Ojo mengatakan, peningkatan volume kendaraan cenderung pada malam hari, terutama selepas salat Magrib, tarawih, dan paginya usai ibadah sahur. Menurut dia, sejauh ini lalu lintas cukup lancar, tanpa ada insiden kecelakaan.
Jalan raya Kalimalang merupakan jalur utama pemudik asal Jakarta, Depok, hingga Tangerang. Jalur ini menghubungkan Jalan Raya Pantai Utara Jawa (Pantura) dj Kabupaten Bekasi, Karawang, sampai Subang hingga Cirebon.