RADAR NONSTOP - Pemilu 2019 membuat partai politik (Parpol) bekerja ekstra keras untuk memenangkan Pemilu Presiden (Pilpres) di koalisinya maupun Pemilu Legislatif (Pileg).
Ketua DPC PPP Kota Bekasi, Solihin mengakui, partainya kehilangan dua kursi pada pemilihan legislatif 2019 kali ini untuk menduduki kursi DPRD Kota Bekasi, jika dibandingkan dengan Pemilu 2014 lalu yang mencapai empat kursi.
“Pemilu kali ini harus dievaluasi, karena memiliki beban kerja yang berat. Selain itu, berdampak kepada PPP yang difitnah sebagai partai Penista Agama,” ungkap Solihin, Jumat (10/5).
Menurut Solihin, faktor tersebut yang menyebabkan partainya mengalami penurunan suara. Ironisnya, fitnah ini dialamatkan dari lawan politiknya yang sesama partai Islam. Padahal selama ini, kata dia, PPP telah berbuat banyak untuk kemaslahatan umat di Kota Bekasi.
“Selama Pileg kemarin, PPP diisukan dengan isu-isu hoaks, fitnah, bahwa PPP adalah partai penista agama. Saya temukan ini ketika proses pileg kemarin di masyarakat. Padahal kita selama ini telah perjuangkan Perda Pesantren, Honor untuk Marbot di Masjid-Masjid, tapi kita malah di fitnah seperti itu,” bebernya.
Ia berharap, penyebar fitnah yang dialamatkan kepada partainya ini tidak diberikan keberkahan. Sebab cara itu dianggap tidak elegan dalam proses demokrasi.
“Semoga partai yang memfitnah kita, yang meraup suara terbanyak ini, Allah SWT tidak meridhoi. Itu dzolim,” tandasnya.