Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co

Narasi Bima Arya Seolah-Olah Jadi Korban

NS/RN | Sabtu, 13 April 2019
Narasi Bima Arya Seolah-Olah Jadi Korban
Bima Arya saat deklarasi ke Jokowi.
-

RADAR NONSTOP - Polemik Bima Arya yang deklarasi mendukung Jokowi terkuak. Ternyata Walikota Bogor ini sejak 2014 memang tidak 100 persen hatinya buat PAN

Saat 2014, Hatta Rajasa sebagai Ketua Umum PAN dan berpasangan dengan Prabowo. Kini Bima kembali beda pilihan dengan partai yang mengantarkannya menjadi walikota dua periode. 

"Kalau Bima memilih mendukung pak Jokowi, ya biarin saja. Sejak 2014 dia memang lebih condong ke pak Jokowi. Dia termasuk pengurus DPP PAN saat itu yang menginginkan Ketum PAN bang Hatta Rajasa berpasangan dengan pak Jokowi," kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo dikutip dari media online nasional, Sabtu (13/4/2019).

BERITA TERKAIT :
Bima Arya Maju Pilkada Jabar, Bisa Keok Lawan Ridwan Kamil Dan Kang Deddy
Benarkah Pj Gub DKI Murka dan Bakal Rombak Eselon II dan III Termasuk 2 Walikota.?

Kata Dradjad harusnya Bima mengapresiasi PAN meski berbeda pilihan.

"Saya menyayangkan Bima memakai narasi seolah-olah dia akan jadi korban pemecatan PAN. Seharusnya Bima menghormati dan mengapresiasi PAN, bukan menarasikan 'saya berjuang untuk pak Jokowi dan rela menjadi korban pemecatan PAN'," ujarnya.

Menurut Dradjad, PAN sudah berjasa mengangkat karir Bima di dunia politik. Sementara sumbangsi Wali Kota Bogor terpilih itu belum banyak dirasakan PAN.

"PAN sudah banyak berjasa mengangkat karir politik Bima. Saya tidak perlu buka-bukaan karena Bima itu adinda saya di partai. Di sisi lain, Bima belum berhasil menyumbangkan kursi DPR maupun DPRD bagi PAN dari Kotamadya Bogor. Dengan kata lain, kontribusinya bagi suara PAN masih belum memadai. Karena itu saya berharap, Bima bisa menunjukkan etika dan moral politik yang bagus terhadap PAN," pungkasnya.

Diketahui sebelum menjadi walikota, Bima adalah salah satu pemilik lembaga survei. Lemabaga tersebut diduga mendukung Jokowi. Bahkan saat Pilkada DKI, lembaganya juga mendukung Ahok yang notabenenya tidak didukung PAN. 

Bima sebelumnya menyatakan dukungannya kepada Jokowi-Ma'ruf Amin dan siap dipecat karena partainya merupakan pengusung pasangan Prabowo-Sandiaga. Meski begitu dia mengaku tidak tebersit untuk keluar dari PAN. Bima menganggap langkahnya sesuai dengan tujuan awal didirikannya PAN, yakni menjunjung tinggi reformasi.

"Insyaallah saya siap atas segala risikonya. Prinsip saya, right on is my party. When it's right, keep it right. When it's wrong, make it right," ucap Bima di Bogor, yang dilansir Antara, Jumat (12/4/2019).

#BimaArya   #Walikota   #PAN   #