Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Sholat dan Tausiah

Aneh, Politisi Golkar Alumni IAIN Ini Kok Kayak Seperti Alergi Lihat Sholat Subuh?

RN/CR | Senin, 08 April 2019
Aneh, Politisi Golkar Alumni IAIN Ini Kok Kayak Seperti Alergi Lihat Sholat Subuh?
Jubir TKN, TB Ace Hasan Syadzily -Net
-

RADAR NONSTOP - Politisi Golkar yang saat ini menjadi Jubir (juru bicara) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Amin, Ace Hasan Syadzily belakangan ini tampak aneh. Seperti orang alergi melihat sholat Subuh dan mendengar tausiah

Padahal, Ace Hasan Syadzily merupakan alumni IAIN Syarif Hidayatullah (saat ini UIN) Ciputat. “Terlihat jelas kubu 02 ingin menonjolkan penggunaan politik identitas dengan memobilisasi sentimen pendukung. Kerangka aksinya jelas ingin mengulang sentimen gerakan 212, mulai dari salat subuh berjamaah, orasi politik yang dibungkus tausiah sampai dengan seruan membaca fatwa MUI," nada nyinyir Ace melalui keterangan tertulis, Senin (8/4/2019).

BERITA TERKAIT :
Musuh Airin Di Banten Belum Muncul, Gerindra: Tunggu Dulu & Slow Lah
Jokowi Tak Cawe-Cawe Di Pilkada 2024, Emang Sudah Siap Kalau Bobby Kalah Di Sumut?

Selanjutnya Ace juga menilai, tausiah para ulama di kampanye akbar Prabowo - Sandi di GNBK penuh bahasa permusuhan kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

"Tidak ada tawaran ide, program, gagasan yang disampaikan. Ini artinya memang kubu 02 sudah miskin gagasan dan berkendak hanya mengandalkan politik identitas, sholat Subuh berjamaah dan tausiah,” kata Ace menutup mata bahwa saat itu memang waktunya sholat subuh.

Diketahui, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggelar kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Minggu (7/4/2019). Sekitar pukul 04.30 WIB, para pendukung menggelar salat subuh berjamaah yang dipimpin oleh Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Sobri Lubis.

Seusai salat subuh, acara dilanjutkan dengan munajat atau doa bersama. Setelah itu, sejumlah tokoh ulama memberikan tausiah dan doa bersama sebelum kampanye dimulai.