RADAR NONSTOP - Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY memuji SBY. AHY mengklaim di era ayahnya, demokrasi di Indonesia makin matang dan berkualitas.
Tapi menurut Komandan Komando Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat saat ini demokrasi terasa mundur.
AHY kembali mengklaim saat Demokrat menjadi the rulling party demokrasi dan pemilihan umum di Indonesia makin matang dan berkualitas.
BERITA TERKAIT :"Saat itu dalam pemilu tak muncul ketegangan antar kelompok," aku AHY dalam pidato politik di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat malam, 1 Maret 2019.
AHY menyebut perbedaan pandangan dan pilihan politik saat itu tak dibawa ke ranah personal. "Kalaupun ada, jumlahnya relatif kecil dan tidak menjadi keprihatinan nasional," ujarnya.
Tetapi saat ini, AHY menilai masyarakat terpolarisasi karena perbedaan pandangan dan pilihan politik. Dia menyatakan prihatin dengan demokrasi dan pemilu yang menurutnya mengalami kemunduran.
"Partai Demokrat menyayangkan, karena kehidupan politik dan demokrasi, yang susah payah kita bangun sejak krisis 1998, dan hasilnya kian nyata, kini terasa mundur kembali," kata AHY.
Polarisasi masyarakat yang terjadi saat ini dinilai AHY bukannya tanpa sebab. Dia mengungkit ambang batas pemilihan presiden sebesar 20 persen yang menyebabkan masyarakat tak memiliki alternatif pilihan calon presiden-wakil presiden.
"Peraturan presidential threshold, yaitu ambang batas 20 persen dukungan parlemen atau 25 persen suara nasional untuk mengusung capres, membatasi pilihan masyarakat atas calon pemimpin nasionalnya," kata mantan calon gubernur DKI Jakarta ini.