RN – Konflik tajam antara psikolog Lita Gading dan musisi kontroversial Ahmad Dhani kini makin memanas dan jauh dari kata damai. Pada Jumat (31/10/2025), Lita bersama kuasa hukumnya, Christian Sihite, tampak mendatangi Polda Metro Jaya dengan wajah tegas, bukan untuk konsultasi, tapi untuk menjalani pemeriksaan saksi atas laporan pencemaran nama baik terhadap pentolan Dewa 19 itu.
Kepada awak media, Christian menegaskan langkah hukum ini bukan gertakan semata, tapi bentuk keseriusan mereka.
“Hari ini pemeriksaan saksi pelapor. Ini terkait laporan kita atas dugaan pencemaran nama baik oleh Ahmad Dhani,” ujar Christian Sihite di hadapan wartawan.
BERITA TERKAIT :Lita menegaskan, akar permasalahan bermula dari podcast Denny Sumargo, di mana Ahmad Dhani dengan santai menyebut dirinya ‘psikolog gadungan’.
“Semua berawal dari situ. Dia bilang saya psikolog gadungan. Itu jelas merusak nama baik dan profesi saya,” ujar Lita dengan nada kesal.
Tak tinggal diam, Lita menempuh jalur hukum karena ucapan itu dianggap melecehkan profesi psikolog, yang dalam Undang-Undang Kesehatan tergolong tenaga profesional.
“Kalau saya disebut gadungan, sama saja dibilang palsu. Itu penghinaan profesi, dan kami sudah laporkan,” tambah sang kuasa hukum.
Proses hukum kini terus bergulir. Pihak penyidik dikabarkan akan segera memanggil sejumlah pihak terkait, termasuk Denny Sumargo, yang menjadi host dalam podcast pemicu keributan ini.
“Agenda berikutnya, penyidik akan memanggil pihak terkait, termasuk Denny,” ujar Christian.
Menariknya, ini sudah merupakan pemanggilan kedua bagi pihak pelapor. Lita pun tetap kukuh tak ingin mencabut laporan meski berbagai pihak sempat menyinggung soal damai.
“Tidak ada kata maaf. Harus proses! Saya akan hadapi semuanya lewat jalur hukum,” tegas Lita tanpa ragu.
Selain laporan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum, Lita juga telah melapor ke Direktorat Kriminal Khusus (Krimsus) untuk memperkuat posisinya. Ia bertekad akan melawan habis-habisan.
“Bagi saya, ini bukan sekadar pernyataan kasar. Ini pelanggaran profesi dan penghinaan publik. Saya tidak akan diam,” tutupnya.