RADAR NONSTOP - Sebelumnya, Walikota Cilegon, Edi Ariadi menyindir kalau Kota Bekasi kota macet. Menyikapi sindiran itu, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi malah mengaku bangga Kota Bekasi macet.
Usman Priyanto, pengamat kebijakan roda Pemerintahan Daerah Bekasi dan selaku Ketua Umum Lembaga Kajian Kebijakan Daerah (LK2D) Bekasi mengatakan, hal ini ada kaitannya dengan Dewan Tranportasi Bekasi akan kemacetan yang ada di Kota Bekasi.
Dengan regulasi jumlah penduduk dan bertambahnya kendaraan, maka Dewan Trasportasi seharusnya sudah punya rancangan, bagaimana mengantisipasi kemacetan saat ini.
"Laju perkembangan ekonomi di Kota Bekasi tidak mesti harus ada kemacetan. Seharusnya, dengan lajunya pertumbuhan ekonomi di Kota Bekasi, Dewan Tranportasi Kota Bekasi beserta Pemkot Bekasi sudah membuat perencanaan yang matang untuk mengantisipasi tingkat kemacetan di Kota Bekasi. Harusnya ini jadi PR buat Dewan Transportasi," imbuhnya, Jumat (22/2).
Seharusnya, lanjut Usman, Kota Bekasi mengevaluasi statemennya Walikota Cilegon agar lebih maju lagi dan tidak ada kemacetan supaya Kota Bekasi menjadi kota percontohan.
Dengan jumlah masyarakat yang begitu padat, laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kata dia, tapi nyaman dan tidak ada kemacetan, sehingga masyarakat luar Kota Bekasi juga akan merasa lebih nyaman.
"Begitu pula para investor yang mau berinvestasi ke Kota Bekasi, juga nyaman sebagai daerah penunjang Ibukota," pungkasnya.
Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi, Harun Al-Rasyid melalui WhatsApp tidak bisa memberikan komentar.