RADAR NONSTOP - Perlahan tapi pasti, PDI Perjuangan mulai tidak populer di kalangan umat Islam. Suara partai berlambang banteng gemuk moncong putih mulai tergerus.
Hasil survei membuktikan, suara PDIP di kalangan pemilih Muslim, terus mengalami penurunan. Perbandingannya, pada Desember 2018, jumlah suara PDIP di kalangan pemilih Muslim sebesar 24,6 persen. Namun, pada Januari 2019, jumlah tersebut turun menjadi 18,4 persen.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar mengatakan, ada sejumlah faktor yang membuat suara PDIP di kalangan pemilih Muslim tergerus. Salah satunya, yakni karena adanya aksi damai 212 pada awal Desember 2018.
BERITA TERKAIT :"Di konteks pemilih Muslim, memang mulai ada ijtima ulama dan penentuan Reuni 212 hingga ada imbauan Habib Rizieq, dan ini beberapa hal yang juga mempengaruhi," kata Rully di kantor LSI Denny JA, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (20/2/2019).
Menurut Rully, sederetan rangkaian tersebut, sangat berdampak menggerus suara PDIP di kalangan pemilih Muslim. Sebaliknya, peristiwa tersebut justru membuat pesaing PDIP, yakni Partai Gerindra mendapatkan kenaikan suara di kalangan pemilih Muslim.
Untuk kalangan pemilih Muslim, Partai Gerindra mengalami kenaikan dari 14,3 persen di Desember 2018, menjadi 16.,6 persen di Januari 2019. Partai Gerindra mendapatkan efek ekor jas atau coattail effect, lantaran adanya ijtima ulama yang mendukung Prabowo Subianto yang merupakan capres nomor urut 02.
"Adanya aksi 212, imbauan Habib Rizieq, dan ijtima ulama juga, kemudian yang memperkuat barisan yang mempunyai efek ekor jas ke pemilih Gerindra yang dapat kenaikan di pemilih Muslim dan ada penurunan di PDIP yang mengekor Jokowi," ujarnya.
Terkait pilihan Jokowi yang memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapres, belum berhasil mendongkrak suara PDIP di kalangan muslim. Figur Ma'ruf dinilai, hanya mem-backup Jokowi dari isu PKI dan anti muslim.
"Masuknya Ma'ruf Amin ini, di satu sisi mengamankan Jokowi, karena dulu serangan ke Jokowi itu di luar isu PKI dan anti Muslim. Jadi, itu hanya mem-backup serangan personal terhadap Jokowi dan membuat serangan itu mulai minim," kata Rully.
Survei bertema Dukungan Partai dan Pergeseran di Enam Kantung Suara' yang digelar LSI Denny JA ini dilakukan pada tanggal 18-25 Januari 2019. Respondes dalam survei ini 1.200 responden.
Survei dilakukan di 34 Provinsi di Indonesia, dengan metode multistage random sampling. Wawancara dilakukan secara tatap muka, dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini adalah 2,8 persen.
Selain survei, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media, dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei.