RN - Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana habi dibully. Dia kena sentil netizen.
Ocehan netizen dampak dari joget Pacu Jalur di Riau yang viral dan mendunia yang dipopulerkan oleh Ryan Arkandika atau disapa Dika.
Tarian Pacu Jalur tengah menjadi tren di dunia karena aura farming. Tarian yang dibawakan bocah di atas jalur (perahu) ditiru oleh banyak orang, tak hanya di Indonesia tetapi di belahan dunia.
BERITA TERKAIT :Masyarakat Sadar Wisata atau Masata menyentil Kementerian Pariwisata yang dinilai tak peka terhadap pacu jalur di Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Khususnya ketika tarian anak tengah ramai, tapi tidak ada perhatian khusus.
"Menpar habiskan duit buat promosi tapi Dika gratis dan Indonesia mendunia," ucap netizen.
"Menterinya ganti aja dengan Dika," tulis netizen lainnya.
Soal tren aura farming, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana dinilai belum berperan aktif. Padahal, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hingga atlet luar negeri telah mempopulerkan.
Diketahui, Widiyanti Putri Wardhana (lahir 8 Desember 1970) adalah seorang pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Pariwisata Indonesia dalam Kabinet Merah Putih sejak 21 Oktober 2024.
Widiyanti Putri Wardhana lahir di Singapura. Ia sempat menempuh pendidikan di Universitas Pepperdine pada tahun 1993 dan meraih gelar Sarjana Sains pada jurusan Administrasi Bisnis.
Dia menjabat di PT Teladan Aprima Agro sebagai direktur dari 2012 hingga 2021 dan sebagai komisaris sejak 2021. Dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia (YJI) untuk periode 2018-2024 serta Ketua Yayasan Teladan Utama dan Dewan Pengawas Yayasan Kawula Madani.
Dika Mendunia
Aksi Dika menari di atas Jalur kini menjadi viral dan mendunia. Bahkan, pesepakbola PSG mengikuti tarian Dika tersebut.
Aura farming, kalau diartikan dalam bahasa Indonesia adalah bertani aura. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) aura adalah energi yang memancar dari orang, benda, dan sebagainya. Bertani adalah bercocok tanam, mengusahakan tanah dengan tanam-menanam, melibatkan aksi tabur-tuai.
Sebagai informasi, Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tengah viral karena 'aura farming' bocah penari jalur. Mereka menari-nari dengan stabil di atas jalur (perahu) yang didayung oleh pemacu.
Pacu Jalur merupakan tradisi tua yang telah diwariskan turun-temurun oleh masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Riau. Tradisi ini mencerminkan semangat kolektif, kehormatan kampung, serta nilai spiritual dan sosial yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat.
Festival Pacu Jalur ini digelar setiap tahun. Puncaknya nanti akan digelar pada Agustus 2025 di Sungai Kuantan.
Lebih dari sekadar tontonan, framing Pacu Jalur menjadi momentum reflektif, bagaimana budaya lokal dapat terus hidup dan relevan di tengah arus modernisasi.
Dengan membawa tradisi ke tengah kota, masyarakat diajak untuk tidak hanya melihat, tapi juga merasakan dan mencintai budayanya sendiri.