Berita Indonesia terkini politik, ekonomi, megapolitan , Politik, senayan, nasional balaikota, olahraga, lifestyle dan hiburan ditulis lengkap dan mendalam - Radarnonstop.co
Syaratnya Minimal 15 Tahun

Sempat Terhenti Gegara Covid, Pram-Rano Akan Kembali Umrahkan Marbut

RN/CR | Senin, 14 April 2025
Sempat Terhenti Gegara Covid, Pram-Rano Akan Kembali Umrahkan Marbut
Ilustrasi -Net
-

RN - Pemprov DKI Jakarta dibawah yang saat dikomandoi Pramono Anung-Rano Karno akan kembali umrahkan para marbut.

Diberitakan, program umrah gratis untuk marbut sempat terhenti karena pandemi COVID-19

Program umrah gratis untuk marbut sudah dibahas Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno dalam kegiatan "Safari Ramadan 2026/1446 Hijriah" pada Maret lalu.

BERITA TERKAIT :
Bus Terbalik & Terbakar, Jamaah Umrah Indonesia Tewas 

Rano meminta Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) memilih marbut yang akan mengikuti program umrah gratis tahun ini. DKM dapat berkoordinasi dengan camat dan wali kota untuk mendaftarkan marbut. “Nanti kami berangkatkan umrah setelah musim Haji 2025,” ujar bang Doel.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberlakukan syarat untuk marbut untuk bisa ikut program umrah gratis tahun 2026, salah satunya minimal sudah 15 tahun mengabdi sebagai pengurus masjid.

"Tidak yang baru lima tahun jadi marbut," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual (Dikmental) Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Aceng Zaini.

Menurut dia, tahun lalu itu ada yang sudah 40 tahun jadi marbut kemudian diumrahkan. "Umur dia sudah 60 tahun. Dia dari umur 20 tahun sudah jadi marbut," katanya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta penyelenggaraan program umrah gratis untuk marbut. "Insyaallah tahun depan umrah marbut dihidupkan kembali. DPRD DKI juga setuju," kata Aceng.

Terkait syarat, selain mengabdi sebagai marbut minimal 15 tahun, program ini juga mensyaratkan marbut yang ikut serta belum pernah umrah. Aceng menyebutkan, total marbut yang diberangkatkan umrah tahun lalu sekitar 150 orang.

Namun untuk tahun ini, menurut dia, belum ada ketetapan terkait jumlah marbut yang akan diberangkatkan. Hal ini lantaran masih dalam pembahasan. "Menunggu arahan dari pimpinan untuk berapa orangnya (marbut)," tandasnya.